Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineNewsTrending

Transformasi Digital di Indonesia: UOB Indonesia Manfaatkan Identitas Kependudukan Digital

30
×

Transformasi Digital di Indonesia: UOB Indonesia Manfaatkan Identitas Kependudukan Digital

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Jakarta – Indonesia memasuki era transformasi digital yang sangat masif. Data kependudukan yang terdapat di Identitas Kependudukan Digital (IKD) dinilai sangat esensial untuk meningkatkan kualitas layanan digital perbankan.

Penilaian ini disampaikan Presiden Direktur UOB Indonesia, Hendra Gunawan, pada acara layanan aktivasi IKD sekaligus penandatanganan perpanjangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) UOB Indonesia dengan Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, di UOB Plaza, Jakarta, Rabu, (26/6).

Menurut Hendra, kemitraan strategis dengan Ditjen Dukcapil berperan penting dalam meningkatkan kualitas layanan digital bagi nasabah UOB Indonesia. “Sejak 2017, UOB telah berkolaborasi dengan Dukcapil, dan sekarang menjadi salah satu bank yang pertama kali memanfaatkan data kependudukan berupa NIK dan IKD untuk mempercepat proses onboarding bagi hampir 2 juta nasabah UOB TMRW (Tomorrow),” kata Hendra, yang memimpin UOB Indonesia sejak 2020.

Hendra menambahkan bahwa penggunaan IKD dalam proses bisnis perbankan dapat mencegah penyalahgunaan identitas sambil menjaga kerahasiaan nasabah. “IKD tidak hanya menyederhanakan proses bisnis, tetapi juga memastikan pelayanan perbankan yang lebih aman dan efisien. Proses verifikasi dan validasi nasabah pun menjadi lebih kuat dan bisa diandalkan,” ujar Hendra, peraih Best CEO Bank, Business Indonesia Financial Awards 2023.

Baca Juga  Satgas Yonarmed 10/Bjm Mengedukasikan Kerajinan Tangan kepada Anak-anak di Perbatasan

Pada kesempatan yang sama, Head of Digital Bank, Fajar Septandri Maharjaja, menambahkan bahwa UOB Indonesia mulai meluncurkan digital banking pada awal 2020. “Kami sangat memanfaatkan data kependudukan Dukcapil, dan merasakan manfaat luar biasa sehingga proses onboarding menjadi lebih cepat dan aman. Kami pun mengikuti perkembangan face recognition-nya Dukcapil hingga sampai pada pemanfaatan IKD sekarang,” tutur Fajar.

Peran IKD Makin Esensial. 

Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi, yang hadir untuk menandatangani PKS dengan UOB Indonesia, menyambut baik perpanjangan kerja sama ini. “Saya mengapresiasi sinergi kolaborasi dengan UOB Indonesia yang berjalan bagus sejak 2017 hingga sekarang, sehingga menjadi bank yang berhasil meraih banyak penghargaan, nasabah pun terus meningkat dan UOB makin besar,” ujar Dirjen Teguh.

Teguh menceritakan pengalamannya membuka rekening di berbagai bank yang sudah memanfaatkan IKD. “Jika menggunakan NIK saja butuh 5 menit untuk membuka rekening bank, dengan IKD hanya 10 detik,” ungkapnya.

Seiring percepatan transformasi digital nasional, terdapat tiga kunci penting untuk mencapai keterpaduan layanan digital nasional, yaitu Identitas Digital, Data Interoperability, dan Digital Payment. “IKD bakal menjadi Foundational Digital ID (Identitas Digital Dasar) yang dibutuhkan pada semua layanan pemerintah dan swasta dengan tetap mengutamakan perlindungan data pribadi,” Teguh menjelaskan.

Baca Juga  Ketua MPR RI Bamsoet Diterima Sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina IKA UNPAD

Teguh optimistis bahwa peran IKD di masa depan akan semakin esensial seiring dengan percepatan yang masif dilakukan Dukcapil untuk mengaktivasi IKD kepada semua kalangan.

Apalagi IKD akan diperkuat dan diperkaya fiturnya oleh Perum Peruri sebagai pengelola Govtech Indonesia untuk menjadi INA-Pass yang berperan sebagai Digital ID dan single sign-on dalam layanan Portal Nasional.

Teguh Setyabudi menyebutkan, sekarang sudah ada 10.046.199 pengguna IKD di seluruh Indonesia. Namun, dia yakin pada Oktober 2024, seiring dengan berjalannya berbagai layanan digital pemerintah menggunakan IKD, pengguna IKD akan mengalami lompatan besar. “Begitu layanan SatuSehat milik Kemenkes terintegrasi IKD, maka pengguna SatuSehat dengan 108 juta akun terdaftar dapat langsung mengaktivasi IKD,” kata Teguh.

Proses aktivasi IKD dapat dilakukan secara online onboarding atau full digital. “Aktivasi online ini dilakukan dengan menggunakan teknologi liveness detection dan Face Recognition yang ada di Ditjen Dukcapil Kemendagri,” jelas Teguh.

Baca Juga  Kabar Gembira, Bagi Semua Masyarakat Indonesia Bisa Membeli Motor Listrik Bersubsidi

Antusiasme Karyawan Antre IKD. 

Pelayanan jemput bola aktivasi IKD yang dilayani tujuh personil tim teknis Ditjen Dukcapil sedianya berlangsung hanya sehari. Namun, lantaran membludaknya karyawan UOB Indonesia yang antusias dan rela mengantre panjang untuk aktivasi identitas digital, Dirjen Teguh Setyabudi meminta tim teknis Ditjen Dukcapil agar memperpanjang pelayanan di lantai 25 UOB Plaza menjadi dua hari, hingga Kamis (27/6/2024).

Presdir UOB Indonesia Hendra Gunawan pun tak mau ketinggalan mengaktivasi identitas digital di hapenya. Demikian pula direksi lainnya secara bergantian mengaktifkan aplikasi IKD di ponsel masing-masing.

Menurut Ketua Tim Jemput Bola di UOB Plaza, Sesario Fernandes, pada hari pertama tim teknis Ditjen Dukcapil berhasil mengaktivasi IKD kepada 492 karyawan UOB Indonesia. Sedangkan di hari kedua, sebanyak 410 karyawan berhasil mengaktivasi IKD di ponsel berbasis Android dan iOS. “Total selama dua hari, sebanyak 902 karyawan UOB Indonesia berhasil mengaktivasi IKD di ponsel mereka,” kata Sesario.