Kabar Ngetren/Bandung Barat – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengungkapkan optimisme bahwa Indonesia mampu mencapai swasembada susu dan daging sapi dalam waktu dekat. Pernyataan ini disampaikan saat kunjungannya ke Balai Inseminasi Buatan Lembang di Bandung Barat, Jawa Barat, pada Sabtu, (27/7).
“Ini sangat menggembirakan karena kemampuan kita untuk swasembada sudah ada. Kita akan laporkan kepada Pak Menteri, Presiden Jokowi, dan Presiden berikutnya agar ada keputusan politik yang mendukung, sehingga kita tidak perlu impor lagi,” ujar Sudaryono dengan penuh semangat.
Menurut Sudaryono, Kementerian Pertanian saat ini mampu memproduksi 10,4 juta paket sperma untuk inseminasi buatan, yang siap digunakan langsung pada sapi indukan.
“Ini merupakan kabar menggembirakan. Kementerian Pertanian, melalui Balai Inseminasi Buatan, mampu menyediakan 10,4 juta inseminasi buatan,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa produksi sperma ini didukung oleh teknologi canggih dan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidang peternakan. Langkah selanjutnya adalah mendapatkan komitmen bersama dan dukungan dari berbagai pihak agar kemampuan produksi dalam negeri terus meningkat.
“Secara teknologi dan SDM, kita mampu membuat inseminasi buatan yang baik. Teknologinya mampu, alatnya ada, pengawasannya ada, produksinya mampu, semua kita bisa,” tegasnya.
Sudaryono juga mengungkapkan bahwa saat ini stok atau cadangan sperma yang tersedia di Balai Inseminasi Buatan Lembang mencapai sekitar 5,4 juta dan siap digunakan untuk meningkatkan populasi sapi.
“Kita sudah ada cadangan 5,4 juta inseminasi yang bisa dimasukkan ke sapi indukan. Jika didistribusikan serentak, maka semua sapi bisa langsung bunting. Ini sangat membanggakan dan perlu disampaikan kepada publik,” ujarnya.
Selain itu, Sudaryono menyoroti teknologi khusus yang dimiliki Kementerian Pertanian, yaitu teknologi sexing yang mampu memilah sperma untuk menghasilkan anak sapi jantan atau betina sesuai kebutuhan.
“Kita sudah memiliki teknologi sexing yang dapat memilah sperma untuk anak laki-laki dan betina. Ini penting karena untuk produksi susu, kita membutuhkan sapi betina,” jelasnya.
Dengan berbagai langkah strategis dan dukungan teknologi ini, Wamentan Sudaryono yakin Indonesia semakin dekat menuju swasembada susu dan daging sapi, mengurangi ketergantungan pada impor, dan memperkuat ketahanan pangan nasional.