Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineNewsTrending

Ketua MPR RI Bamsoet: Mengoptimalkan Program Makan Bergizi untuk Meningkatkan Kesejahteraan

74
×

Ketua MPR RI Bamsoet: Mengoptimalkan Program Makan Bergizi untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Jakarta – Di tengah tantangan global yang terus berkembang, penting bagi Indonesia untuk menyusun strategi yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Salah satu langkah positif yang patut diapresiasi adalah kesiapan Kementerian Pertanian dalam merealisasikan program makan bergizi gratis yang dijanjikan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka. Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI ke-16 dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, menekankan pentingnya program ini dalam mengatasi masalah gizi dan memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat. Selasa, (6/8).

Program makan bergizi gratis ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan asupan gizi yang memadai. Menurut Bambang Soesatyo, program ini akan didukung oleh peningkatan produksi berbagai bahan pangan, termasuk padi, jagung, kedelai, ubi jalar, kacang tanah, dan kacang hijau. Target produksi pangan yang ambisius ini mencakup 56,05 juta ton padi, 22,59 juta ton jagung, dan 350 ribu ton kedelai pada tahun 2025, di antara banyak komoditas lainnya. Langkah ini tidak hanya berfokus pada penyediaan makanan bergizi tetapi juga pada penguatan sektor pertanian, yang diharapkan dapat memperluas lapangan pekerjaan dan memacu pertumbuhan ekonomi di tingkat desa.

Bambang Soesatyo menjelaskan bahwa keberhasilan program makan bergizi gratis tidak hanya terletak pada penyediaan makanan, tetapi juga pada keberhasilan seluruh rantai pasokan pangan. Dengan memenuhi kebutuhan pangan dari dalam negeri, program ini akan memberikan keuntungan langsung kepada petani dan pelaku usaha kecil dan menengah, serta menggerakkan perekonomian lokal. Hal ini menunjukkan bahwa program makan bergizi gratis merupakan inisiatif yang menyasar hilir dan hulu, memastikan keberlanjutan dan manfaat jangka panjang.

Baca Juga  Polsek Simokerto Bagikan 200 Nasi Kotak untuk Warga Surabaya

Lebih dari itu, program ini akan mendukung efektivitas proses belajar mengajar. Data menunjukkan bahwa sekitar 41 persen anak Indonesia pergi ke sekolah dalam kondisi perut kosong, yang dapat mempengaruhi konsentrasi dan performa akademik mereka. Dengan mengatasi kelaparan dan malnutrisi, program makan bergizi gratis berpotensi memperbaiki kualitas pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak di seluruh negeri.

Namun, tantangan tetap ada. Laporan Global Hunger Index 2023 menempatkan Indonesia pada peringkat ke-77 dengan skor 17,6, menunjukkan bahwa negara ini masih menghadapi masalah serius terkait kelaparan dan malnutrisi. Diperkirakan sekitar 6,5 persen dari populasi Indonesia mengalami kekurangan gizi, menjadikannya sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk kurang gizi tertinggi di Asia Tenggara. Program makan bergizi gratis ini menjadi langkah strategis untuk mengatasi permasalahan tersebut dan memberikan solusi yang berkelanjutan.

Baca Juga  Rapat Koordinasi Ditjen Bina Bangda Kemendagri Bahas Implementasi SPM Bidang Sosial

Dalam rangka memastikan keberhasilan program ini, diperlukan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Peningkatan produksi pangan harus diimbangi dengan kebijakan yang mendukung dan memfasilitasi distribusi yang efisien. Dengan komitmen dan kerjasama yang solid, Indonesia dapat mengatasi ketimpangan gizi dan mewujudkan masa depan yang lebih sehat dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya.

Follow Official WhatsApp Channel KN Official untuk mendapatkan artikel-artikel terkini, Klik Di sini.

Yuk! baca artikel menarik lainnya di Google News.