Kabar Ngetren/Sanggau – Sanggau, sebuah wilayah yang terletak di perbatasan Indonesia-Malaysia, tengah menjadi saksi dari upaya luar biasa yang dilakukan oleh Prajurit TNI Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonkav 12/BC. Pada Selasa, (6/8), anggota pos Panga telah melangkah lebih jauh dari tugas pokok mereka, yaitu menjaga keamanan perbatasan, dengan turut serta dalam memajukan pendidikan bagi anak-anak di Dusun Panga, Desa Panga, Sekayam, Sanggau, Kalimantan Barat.
Letkol Kav Andy Setio Untoro, S.H., M.Han., selaku Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonkav 12/BC, menyatakan bahwa kehadiran mereka sebagai tenaga pengajar tambahan merupakan bentuk kepedulian yang nyata dalam mencerdaskan generasi penerus di pedalaman Kalimantan Barat. Wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini memang menghadapi tantangan serius terkait minimnya tenaga pengajar.
“Kehadiran anggota Satgas Pamtas Yonkav 12/BC untuk menjadi tenaga pengajar tambahan di sekitaran wilayah perbatasan adalah sebagai bentuk kepedulian dalam mencerdaskan anak-anak di wilayah perbatasan Indonesia,” ujar Letkol Kav Andy Setio Untoro.
Kepedulian ini tidak hanya memberikan solusi sementara bagi kekurangan tenaga pengajar, tetapi juga berfungsi untuk meningkatkan motivasi dan semangat belajar generasi muda di perbatasan Kalimantan Barat. Dengan adanya tambahan pembelajaran ini, diharapkan anak-anak di perbatasan dapat meraih cita-cita dan masa depan yang lebih baik.
Danpos Panga, Serma Ali Nurdin, turut menambahkan bahwa minimnya tenaga pengajar di wilayah perbatasan RI-Malaysia menjadi masalah serius bagi kelangsungan pendidikan di sana. Keadaan ini mendorong anggota pos Panga untuk berpartisipasi aktif dalam memberikan pembelajaran tambahan kepada anak-anak di sekitaran pos.
“Dengan pembekalan sebagai tenaga pendidik (Gadik) sebelum berangkat tugas, kami hadir untuk menjadi solusi atas kekurangan tenaga pendidik di wilayah perbatasan,” ungkap Serma Ali Nurdin.
Langkah ini bukan hanya sekadar respons terhadap kebutuhan mendesak akan tenaga pengajar, tetapi juga merupakan wujud nyata dari semangat gotong royong dan pengabdian TNI kepada masyarakat. Pendidikan adalah salah satu pilar penting dalam pembangunan bangsa, dan upaya prajurit TNI di wilayah perbatasan ini merupakan contoh teladan yang patut diapresiasi.
Tindakan prajurit TNI di Sanggau ini mencerminkan komitmen mereka yang tak hanya terbatas pada keamanan fisik, tetapi juga mencakup keamanan pendidikan dan masa depan generasi muda. Ini adalah sebuah pelajaran berharga tentang bagaimana dedikasi dan kepedulian dapat menjadi solusi bagi masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Dengan terus mendukung inisiatif seperti ini, kita dapat berharap bahwa anak-anak di perbatasan akan tumbuh menjadi generasi yang cerdas, tangguh, dan siap menghadapi tantangan global. Kepedulian TNI terhadap pendidikan di wilayah perbatasan adalah sebuah langkah kecil dengan dampak besar bagi masa depan bangsa.