Kabar Ngetren/Jakarta – Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, menyampaikan apresiasi tinggi atas kontribusi PATRI (Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia) dalam pembangunan daerah transmigran. Organisasi yang didirikan pada 16 Februari 2004 ini telah membawa kemajuan nyata bagi anggota dan wilayah-wilayah yang ditempati, bahkan berdampak positif bagi pembangunan nasional.
Pujian ini disampaikan oleh Viva Yoga saat menerima Pengurus PATRI di Kantor Wakil Menteri Transmigrasi, Kalibata, Jakarta. Politisi PAN tersebut mengungkapkan kekagumannya terhadap prestasi anak-anak transmigran. “Banyak anak transmigran yang telah menjadi profesor, doktor, dan ada yang masuk ke STPDN serta akademi militer,” ujarnya, pada Kamis, (31/10).
Menurutnya, pencapaian tersebut membuktikan bahwa pendidikan di daerah transmigran mampu bersaing dengan pendidikan di kota besar.
Namun, Viva Yoga juga mencermati tantangan yang dihadapi para transmigran, khususnya terkait konflik pertanahan. Di sini, peran PATRI sangat penting dalam memberikan advokasi kepada anggotanya.
“Banyak transmigran mengadu ke PATRI terkait masalah pertanahan, dan PATRI telah membawa advokasi ini hingga ke Sekretariat Negara dan Kementerian ATR/BPN,” tambahnya. Langkah advokasi PATRI ini memperlihatkan komitmen mereka dalam membela hak para transmigran.
Selain itu, Viva Yoga mengapresiasi upaya PATRI dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM). Viva Yoga mengungkapkan bahwa di beberapa daerah, anak-anak transmigran tidak hanya menjadi petani atau nelayan, tetapi juga terlibat dalam inisiatif pendidikan dan sosial.
“Di Barito Kuala, PATRI mendirikan Kampung Inggris bekerja sama dengan Universitas Islam Kalimantan, dan di Riau mereka mendirikan pesantren,” ujarnya. Inisiatif ini menunjukkan bagaimana PATRI berkontribusi dalam peningkatan kualitas SDM di daerah transmigran.
Viva Yoga optimistis bahwa wilayah-wilayah transmigran yang dahulu terpencil akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Keyakinan ini didukung oleh beragam lembaga ekonomi yang dikembangkan oleh PATRI, seperti koperasi, LKM, dan BMT. Viva Yoga menyebut contoh keberhasilan PATRI Riau yang mendirikan koperasi untuk memproduksi pakan ternak, serta PATRI Kalimantan Selatan yang berhasil memproduksi gula aren.
“PATRI Sumatera Selatan memproduksi batik di KTM Banyuasin, sementara PATRI Sumatera Barat menghasilkan batik liek di KTM Lunang Silaut,” tambahnya.
Viva Yoga juga memuji adaptasi PATRI Jakarta dengan membentuk Koperasi PATRI Digital Sejahtera (Kopadira), yang mendukung ekonomi digital di ibu kota. Hal ini menunjukkan bagaimana PATRI mampu menyesuaikan usaha mereka dengan kondisi lingkungan dan potensi lokal masing-masing wilayah.
Dalam penutupnya, Viva Yoga mendorong PATRI untuk terus berkontribusi dan mendukung program pemerintah, terutama di masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, di mana transmigrasi kembali mendapat perhatian khusus melalui pembentukan kementerian tersendiri.
“PATRI harus terus berkarya di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota, demi meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitar,” ucapnya.