Scroll untuk baca artikel
BeritaBudayaDaerah

Festival Riksa Budaya Jabar dan Festival Mangga Indramayu 2024: Kolaborasi Budaya dan Alam yang Sukses

41
×

Festival Riksa Budaya Jabar dan Festival Mangga Indramayu 2024: Kolaborasi Budaya dan Alam yang Sukses

Sebarkan artikel ini
Festival Mangga Indramayu 2024

Indramayu, Jawa Barat – Alun-Alun Puspawangi, Indramayu, menjadi saksi suksesnya acara kolaborasi Riksa Budaya Jawa Barat dan Festival Mangga Indramayu pada Senin (2/12/2024).

Dengan suasana meriah, acara ini memadukan tradisi budaya dan kekayaan alam khas Indramayu, sekaligus memperingati Festival Mangga yang menjadi ikon kebanggaan daerah.

Festival ini dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan seni tradisional khas Indramayu. Pengunjung disuguhi penampilan seperti Kidung Memitu, Kuda Lumping, Berokan Asli Dermayu, Tari Topeng Kelana, hingga Gong Renteng.

Baca Juga  Jaksa Agung Resmikan Gedung Baru STIH Adhyaksa: Simbol Kemajuan Pendidikan Hukum di Indonesia

Selain itu, aksi komedi bertajuk Randu Kentir dan musik Tarling Tembang Dolanan yang diperankan anak-anak sekolah dasar turut memeriahkan suasana. Acara ini berhasil mengangkat kembali kekayaan budaya yang sarat akan nilai tradisional.

Festival Mangga Indramayu 2024

Puncak acara diwarnai dengan pembuatan Gunungan Mangga, yang melambangkan melimpahnya hasil panen mangga dari Indramayu.

Mangga-mangga tersebut kemudian dibagikan kepada pengunjung dan warga sekitar, menjadi simbol kemakmuran dan rasa syukur atas kekayaan alam Indramayu.

Baca Juga  Waspada Ranjau Paku di Jakarta Timur: Jam dan Lokasi Rawan

Dalam kesempatan tersebut, Ir. Aep Surahman, yang mewakili Bupati Indramayu Nina Agustina, menekankan pentingnya melestarikan mangga sebagai ikon kabupaten.

Menurutnya, menjaga keberlanjutan produksi mangga adalah tanggung jawab bersama, mulai dari pembibitan hingga perawatan tanaman.

“Mangga sebagai ikon Kabupaten Indramayu sudah seharusnya dilestarikan dari tanam sampai metik,” ujar Aep.

Bang Sadewo, tokoh budaya Indramayu, menjelaskan bahwa Riksa Budaya ini merupakan perayaan kedua setelah sebelumnya sukses digelar pada 2019 di Desa Juntikebon.

Baca Juga  Mewujudkan Kamtibmas Aman dan Kondusif: Sahabat Curhat Polresta Sidoarjo

Pandemi sempat menghentikan tradisi ini, namun tahun ini festival kembali diadakan dengan lebih meriah. Ia berharap agar acara ini menjadi tradisi tahunan yang diteruskan oleh generasi muda.

“Riksa budaya ini harus dilestarikan agar terus bertahan sebagai warisan untuk generasi berikutnya,” jelasnya.

 

Follow Official WhatsApp Channel KN Official untuk mendapatkan artikel-artikel terkini, Klik Di sini.

Yuk! baca artikel menarik lainnya di Google News.