Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineNewsTrending

MUI Jateng Serukan Penyediaan Fasilitas Salat di Kawasan Industri dan Penguatan Nilai Keagamaan

26
×

MUI Jateng Serukan Penyediaan Fasilitas Salat di Kawasan Industri dan Penguatan Nilai Keagamaan

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Ungaran – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah menyerukan penyediaan fasilitas salat yang memadai di semua kawasan industri, terutama di Kabupaten Kendal dan Batang. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Umum MUI Jateng, Drs KH Muhyiddin MAg, dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) MUI Se-Eks Karesidenan Semarang di Hotel C3 Ungaran, Sabtu, (11/1).

“Kami mendengar keluhan para pekerja pabrik di kawasan industri terkait minimnya fasilitas salat. Hal ini sudah kami teruskan kepada pemerintah dan pihak terkait,” ungkap KH Muhyiddin.

Rakorda ini dihadiri oleh Ketua Umum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi, Ketua Komisi Hukum MUI H Eman Sulaiman, dan Sekretaris Komisi Ekonomi H Nur Fathoni. Para ketua MUI dari tujuh kabupaten/kota se-Eks Karesidenan Semarang juga turut menyampaikan laporan kondisi daerah masing-masing.

Baca Juga  Yosam Pigai Resmi Raih Gelar Sarjana Perikanan di Yudisium Universitas Muhammadiyah Sorong 2024

Dalam Rakorda tersebut, beberapa isu strategis yang diangkat meliputi:

1. Minimnya fasilitas ibadah di kawasan industri, seperti di Kendal dan Batang.

2. Dana operasional kegiatan MUI, yang dirasa masih kurang untuk menjalankan program keumatan.

3. Fenomena kemerosotan akhlak, seperti kenakalan remaja dan penyakit masyarakat, yang memerlukan perhatian lebih dari MUI.

KH Muhyiddin juga menekankan pentingnya sosialisasi fatwa melalui buku himpunan fatwa MUI, agar umat memiliki pegangan dalam menjalankan ajaran agama di tengah tantangan zaman.

Ketua Umum MUI Jateng, Dr KH Ahmad Darodji MSi, mengingatkan bahwa MUI memiliki peran strategis sebagai:

Khadimul Ummah (Pelayan Umat): MUI diharapkan menjadi jembatan yang menghubungkan agama dengan pemeluknya, terutama dalam mengatasi persoalan akhlak, ketaatan kepada agama, dan tantangan media sosial.

Baca Juga  Ditjen Dukcapil Kemendagri Gelar FGD Bahas Status Tenaga Non-ASN 2024

Shadiqul Hukumah (Mitra Pemerintah): MUI telah berkontribusi besar dalam menjaga keharmonisan masyarakat dan menciptakan suasana damai di tengah keberagaman.

“Sebagai Khadimul Ummah, kita harus lebih intensif memberikan layanan kepada masyarakat. Sementara sebagai Shadiqul Hukumah, kita perlu terus mendukung pemerintah dalam membangun kehidupan umat yang seimbang antara rohani dan lahiriah,” tegas KH Darodji.

Kepala Badan Kesbangpol Jateng, Haerudin, menegaskan pentingnya MUI sebagai mitra strategis pemerintah dalam menjaga kondusivitas wilayah.

“Melalui Rakorda ini, MUI diharapkan mampu merancang program kerja yang menjawab tantangan umat Islam, menjadikannya umat yang rahmatan lil’alamin,” ujarnya.

Baca Juga  Satgas Yonif 323/BP Kostrad Rajut Kasih Kebersamaan Dalam Keberagaman

Rakorda ditutup dengan penegasan komitmen MUI untuk terus menjadi pewaris perjuangan para nabi (waratsatul anbiya’), baik melalui fatwa, islah wa tajdid, maupun himayatul ummah.

MUI Jawa Tengah terus memainkan peran penting dalam memperjuangkan kepentingan umat. Dengan mendukung penyediaan fasilitas ibadah di kawasan industri dan memperkuat nilai keagamaan melalui fatwa serta program keumatan, MUI memastikan agama tetap menjadi landasan utama dalam kehidupan masyarakat modern.

Diharapkan, sinergi antara umara (pemerintah) dan ulama (MUI) dapat terus terjalin erat untuk menciptakan kehidupan umat yang damai, harmonis, dan sejahtera.

Follow Official WhatsApp Channel KN Official untuk mendapatkan artikel-artikel terkini, Klik Di sini.

Yuk! baca artikel menarik lainnya di Google News.