Kabar Ngetren/Banyumas – Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kabupaten Banyumas sukses menyelenggarakan Konferensi Daerah (Konferda) II pada Rabu, (26/3), bertempat di Aula Al Ikhlas. Kegiatan ini menjadi ajang penting dalam memilih kepengurusan baru untuk periode 2025-2030, sekaligus memperkuat komitmen dalam membangun generasi yang berkarakter Islami.
Plh. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, Dr. H. Edi Sungkowo, M.Pd., secara resmi membuka acara ini. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pendidikan agama Islam tidak hanya sebatas transfer ilmu, tetapi juga sebagai pilar utama dalam membentuk moral dan karakter generasi penerus.
“AGPAII memiliki peran strategis dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia. Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, pendidikan agama Islam harus terus diperkuat agar mampu menjawab kebutuhan masa depan,” ujarnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Kasi Pendidikan Agama Islam (PAI) Agus Setiawan, S.Sos.I., Pengawas PAI Drs. H. Sujiman, M.A., Ketua DPD AGPAII Dr. Dudiono beserta jajaran pengurus periode 2019-2024, dan Perwakilan guru PAI dari 27 kecamatan se-Banyumas.
Menurut Ketua Panitia Wahidin Sodik, Konferda II diikuti oleh guru PAI dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/SMK/MA, serta perwakilan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI dari setiap kecamatan.
“Kami berharap Konferda II ini semakin memperkuat solidaritas AGPAII dalam menjalankan program-programnya, terutama dalam meningkatkan kompetensi guru dan profesionalisme dalam mendidik generasi muda,” ungkapnya.
Dalam diskusi yang berlangsung, Edi Sungkowo menekankan pentingnya inovasi dalam pembelajaran agama Islam, termasuk Peningkatan metode pengajaran agar lebih interaktif dan menarik, Penguatan kurikulum PAI sesuai dengan perkembangan zaman, dan Pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Konferda II AGPAII Banyumas diharapkan mampu membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan agama Islam, serta memperkuat peran guru dalam membentuk karakter generasi penerus yang berilmu, berakhlak, dan berdaya saing.