Kabar Ngetren/Kendari – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo, mendorong pemerintah daerah di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan klinik inovasi daerah sebagai sarana untuk menggali dan mengembangkan potensi lokal. Selasa, (11/6). Hal ini juga berlaku bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra), yang baru saja meluncurkan klinik inovasi sebagai upaya memperluas inovasi di wilayahnya.
Yusharto menyatakan apresiasinya terhadap peluncuran klinik inovasi ini sebagai tanda komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mempercepat perkembangan inovasi di daerahnya. Dalam acara Launching Klinik Inovasi Provinsi Sultra Tahun 2024, Yusharto juga menekankan pentingnya klinik inovasi sebagai wadah untuk memecahkan masalah kompleks dan mengembangkan ide serta potensi lokal.
Menurut Yusharto, keberadaan klinik inovasi diharapkan dapat menjadi mesin penggerak untuk meningkatkan inovasi daerah secara luas dan kontekstual. Sebelumnya, Pemprov Sultra telah melaporkan enam inovasinya kepada Kemendagri pada tahun 2023, namun masih diperoleh predikat kurang inovatif. Untuk meningkatkan capaian inovasi, Yusharto mendorong Pemprov Sultra untuk melakukan replikasi inovasi guna memastikan inovasi tersebut bermanfaat secara berkelanjutan.
Yusharto juga memperkenalkan aplikasi Tuxedovation yang dapat diakses oleh daerah untuk mendapatkan inspirasi dan meningkatkan inovasi. Selain itu, kerja sama multiple helix yang melibatkan pemerintah, akademisi, swasta, masyarakat, dan media diharapkan dapat membangun ekosistem inovasi yang kuat dan berkelanjutan di Pemprov Sultra.
Dengan memanfaatkan potensi daerah secara optimal, diharapkan Pemprov Sultra dapat menciptakan terobosan yang meningkatkan daya saing daerahnya di masa mendatang.
