Kabar Ngetren/Purbalingga – Pada hari Senin, (10/6), Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, secara resmi memulai pembangunan infrastruktur sanitasi menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi. Acara tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) di Desa Karanganyar.
DAK Sanitasi yang diterima dari pemerintah pusat senilai Rp 26 miliar bertujuan untuk mengatasi permasalahan stunting melalui pembenahan infrastruktur.
“Bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, pembangunan ini diharapkan dapat melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas,” ujar Bupati Tiwi.
Desa Karanganyar, yang merupakan salah satu dari 34 desa di Purbalingga yang menerima alokasi DAK Sanitasi, diprioritaskan karena masuk dalam kategori desa stunting. Namun, Bupati menegaskan komitmennya untuk membantu desa tersebut keluar dari zona stunting.
SPAL yang dibangun di Desa Karanganyar akan mencakup 50 sambungan rumah dengan nilai proyek mencapai Rp 500 juta. Infrastruktur SPAL tersebut meliputi grease trap, septic tank, resapan, dan bilik/WC bagi yang belum memiliki.
Selain SPAL, Desa Karanganyar juga akan menerima pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) menggunakan alokasi DAK yang sama. Pembangunan SPAM akan difokuskan di wilayah Dusun I.
Dengan upaya ini, diharapkan kondisi sanitasi yang lebih baik akan memberikan dampak positif terhadap kesehatan masyarakat, serta membantu mengatasi masalah stunting di Purbalingga.