Scroll untuk baca artikel
NewsTrending

Penanggulangan Masalah AUSTS dan Stunting Menuju Indonesia Emas 2045

14
×

Penanggulangan Masalah AUSTS dan Stunting Menuju Indonesia Emas 2045

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Purbalingga – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, menggarisbawahi urgensi penanggulangan masalah pembangunan sumber daya manusia (SDM) dalam menyongsong visi Indonesia Emas tahun 2045. Salah satu sorotan utamanya adalah penanganan kasus anak usia sekolah yang putus sekolah dan tingginya angka stunting.

Dalam acara Silaturahmi dan Halal Bihalal di Kantor Kecamatan Pengadegan pada Selasa (7/5), Bupati Tiwi menegaskan bahwa meningkatkan kualitas generasi muda adalah kunci bagi Indonesia untuk menjadi negara maju. Fokus utamanya adalah mencegah anak-anak putus sekolah dan mengurangi kasus stunting.

Baca Juga  Tinju Kampar Kiri Raih 2 Emas 1 Perak dan 5 Perunggu pada Kejuaraan Tinju Amatir Tingka Kabupaten

Bupati juga mendorong Korwilcam Dindikbud dan kepala sekolah untuk berperan aktif dalam memperhatikan anak-anak putus sekolah di lingkungan sekolah mereka. Pentingnya melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam upaya edukasi juga ditekankan, karena masalah putus sekolah tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi, tetapi juga faktor lingkungan dan persepsi masyarakat.

Pemerintah setempat telah menyediakan berbagai beasiswa, seperti Beasiswa Anak Usia Sekolah Tidak Sekolah (AUSTS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA), sebagai langkah untuk memastikan anak-anak tetap dapat mengakses pendidikan.

Baca Juga  Irjen Pol Ahmad Luthfi Dapat Dukungan dari Aji Miswanto untuk Calon Gubernur Jawa Tengah

Sementara itu, angka stunting di Purbalingga pada tahun 2023 mencapai 11,78%, dengan Kecamatan Pengadegan mencatat 10,7%. Bupati terus mendorong penurunan angka stunting agar berada di bawah 10%.

Camat Pengadegan, Widodo Panca Nugraha, menyampaikan bahwa pada tahun 2023, telah ada 226 anak usia sekolah yang tidak sekolah yang mendapatkan bantuan beasiswa untuk kembali bersekolah. Dia juga menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengurangi angka kematian ibu, bayi, dan balita, salah satunya dengan inovasi program Jikaromil yang melibatkan satu kader kesehatan untuk mendampingi dua ibu hamil.

Baca Juga  Kontingen Daerah Jawa Tengah Raih Gelar Juara Umum KPN 2023

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Purbalingga dapat berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan memiliki SDM yang berkualitas dan bebas dari masalah putus sekolah serta stunting.

Sumber: Gn/Prokompim, editor: eFHa. 

Kabar Ngetren