Scroll untuk baca artikel
News

Pertama Kali, Desa Pasir Lor Laksanakan Ruwat Bumi: Memelihara Tradisi Turun Temurun

13
×

Pertama Kali, Desa Pasir Lor Laksanakan Ruwat Bumi: Memelihara Tradisi Turun Temurun

Sebarkan artikel ini

Pertama Kali, Desa Pasir Lor Laksanakan Ruwat Bumi: Memelihara Tradisi Turun Temurun

Kabar Ngetren/BANYUMAS – Desa Pasir Lor, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengadakan Grebeg Suran, Ruqyah atau Ruwat Bumi sebagai wujud syukur dan pelestarian tradisi Jawa pada Sabtu (29/07/2023).

Tradisi Ruwat Bumi ini telah menjadi bagian dari warisan budaya Jawa yang turun-temurun sebagai ungkapan terima kasih atas hasil bumi. Pada tahun 2023, Kepala Desa beserta jajaran serta seluruh RT dan RW mempercayakan pelaksanaan kegiatan ini kepada Ustadz Heri sebagai panitia dan Ustadz Kursin sebagai pembimbing.
Salah satu Sesepuh Desa Pasir Lor, Si Mbah H. Latifudin, menjelaskan bahwa Ruwat Bumi mengandung banyak nilai luhur dan makna penting. Dalam acara Ruwat Bumi di Desa Pasir Lor, dilaksanakan pagelaran wayang kulit dengan lakon yang sarat nasehat kehidupan bagi manusia.
Baca Juga  Jаlаn Sаntаі Warnai Rаngkаіаn HUT PGRI Kе-78, PGRI Kесаmаtаn Simpang Rіmbа
“Ruwayat Bumi mengajarkan manusia untuk bersyukur, menjaga, dan merawat alam semesta serta mendoakan leluhur dalam babad pasir luhur,” ungkapnya.
Si Mbah H. Latifudin juga membagikan sejarah Ruwat Bumi yang bermula dari masa manusia belum mengenal banyak hal, hingga akhirnya mereka belajar dan menggunakan apa yang ada di sekitar mereka untuk bertahan hidup, seperti memanfaatkan padi sebagai makanan dan rebung dari pohon bambu sebagai sumber makanan.
Baca Juga  Kodim 0906 Kutai Kartanegara lakukan Tindakan Fogging Guna Cegah Munculnya Wabah Penyakit DBD
Kades Pasir Lor, Dati Rahayu, mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas kegiatan ini sebagai bentuk pelestarian tradisi Jawa dan sebagai ungkapan rasa syukur terhadap hasil bumi yang disediakan alam. Beliau berharap bahwa rasa syukur ini terus ditingkatkan kepada Allah SWT dan alam semesta.
Ketua panitia, Ustadz Heri, menyampaikan permintaan maaf atas kekurangan dalam pelaksanaan Ruwat Bumi. Ia menjelaskan bahwa tradisi ini mengajarkan kita untuk selalu mengingat dan waspada. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari bumi dan pada akhirnya akan kembali ke bumi.
Baca Juga  Panakawan Rescue Sukses Menyelengarakan Miladnya yang Ke-5
Ruwat Bumi juga menjadi simbol upaya warga dalam membersihkan segala suker (kotor), hama, dan musibah yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Acara ini ditandai dengan adanya tumpeng dari setiap RT di Desa Pasir Lor yang membawa hasil bumi seperti buah-buahan dan sayur-sayuran dalam kirab budaya mengenakan pakaian adat Jawa.
Tradisi Ruwat Bumi ini menjadi warisan budaya berharga bagi Desa Pasir Lor dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi generasi muda dalam menjaga kearifan lokal dan pelestarian lingkungan. (red)
Kabar Ngetren