Kabar Ngetren/Bojonegoro – Dalam upaya menekan kenaikan harga bahan pokok yang terus meningkat di pasaran, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bojonegoro menggelar Operasi Pasar Murah Ba’da Subuh. Kegiatan ini dilaksanakan di berbagai titik wilayah Kecamatan Kabupaten Bojonegoro. Kamis, 7/3.
Menurut Nurul Azizah, Sekretaris Daerah Bojonegoro dan Ketua TPID, Pasar Murah Ba’da Subuh telah dilaksanakan sebanyak tujuh kali dan akan terus dilanjutkan hingga 28 kali. Pada setiap titik, tersedia stok bahan pokok seperti beras sekitar 2 ton, minyak goreng 240 liter, gula 200 kilogram, serta produk lainnya. Masyarakat, terutama yang kurang mampu, diutamakan untuk membeli dengan pembelian maksimal 1 hingga 2 paket beras, dengan batas 10 kilogram per orang.
Tujuan dari Operasi Pasar Murah Ba’da Subuh adalah memberikan keterjangkauan harga kepada masyarakat sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Kegiatan ini dilakukan melalui kerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI), Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid (BKMM), dan Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) Sumberrejo.
Achmad Muis, Ketua Bumdesma Sumberrejo, menyampaikan bahwa masyarakat menyambut antusias kehadiran Operasi Pasar Murah Ba’da Subuh. Stok beras sebanyak 2 ton yang disediakan di setiap titik selalu habis, mengingat operasi pasar ini sudah melibatkan MOU dengan Bulog.
Muis menjelaskan, Bumdesma sebagai penyalur tidak menjual dengan harga mahal, sesuai instruksi Sekretaris Daerah selaku Ketua TPID. Beras dijual dengan harga Rp10.700 per kilogram, di bawah harga HET, dan beberapa titik bahkan memberikan subsidi untuk gula dan minyak, menjadikannya dijual di bawah harga pasar.
Diharapkan, Operasi Pasar Murah Ba’da Subuh ini dapat memberikan bantuan nyata bagi masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga bahan pokok dan membantu dalam pengendalian inflasi di daerah Bojonegoro. eFHa.