Scroll untuk baca artikel
NewsTrending

Ziarah Kubur: Upaya Meningkatkan Keimanan dan Kebangsaan di MI Ma’arif NU 01 Desa Pangebatan

44
×

Ziarah Kubur: Upaya Meningkatkan Keimanan dan Kebangsaan di MI Ma’arif NU 01 Desa Pangebatan

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Banyumas – Ratusan siswa dari MI Ma’arif NU 01 Desa Pangebatan, dipandu oleh dewan guru, wali murid, dan pengurus madrasah, mengadakan ziarah kubur sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengembangkan keimanan dan mengenali para tokoh terkemuka di wilayah mereka.

Kegiatan yang berlangsung pada Jum’at, 8/3, ini dipimpin oleh kepala madrasah, Nur Khasanah, yang menekankan pentingnya memperluas wawasan keimanan siswa. “Pangebatan memang daerah yang kental dengan nilai-nilai agama, tetapi para siswa perlu mengenal lebih dekat tokoh-tokoh agama, masyarakat, dan desa, untuk meningkatkan keimanan mereka,” kata Nur.

Baca Juga  Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 762/VYS Berikan Motivasi dan Bimbingan Belajar di SMPN 1 Kokoda

Rombongan memulai perjalanan dari halaman madrasah menuju makam para tokoh terkemuka, yang berjarak sekitar 1,2 km, dengan berjalan kaki. Terlihat antusiasme dari para peserta yang siap melaksanakan doa bersama bagi para pendiri madrasah, guru, orang tua, dan leluhur siswa-siswi.

Menjelang bulan Ramadhan, ziarah kubur menjadi tradisi umat Islam, yang ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya. Nur Khasanah menjelaskan bahwa waktu yang tepat untuk ziarah kubur tergantung pada kesempatan senggang individu, dengan banyak orang memilih menjelang bulan Ramadhan atau pada hari-hari tertentu seperti Jumat.

Baca Juga  Pelatihan Hidroponik Hanya 1 Hari di Panyabungan: Apakah Efektif?

Selain nilai spiritualnya, ziarah kubur juga memiliki dampak ekonomi yang positif. Kegiatan di makam melibatkan tahlil dan doa bersama, yang dipimpin oleh Pengurus Madrasah Kiai Murtadlo. “Kegiatan seperti ini perlu diperkenalkan kepada para siswa untuk menumbuhkan jiwa patriot dan pemimpin,” terang Murtadlo.

Setelah selesai rangkaian kegiatan tahlil dan doa, guru kelas VI, Narikin, memberikan nasehat kepada para siswa untuk selalu berbuat yang terbaik selama mereka masih hidup. “Ritual ini mengingatkan kita semua akan takdir kematian. Anak-anakku, rajinlah belajar, beribadah, mengaji, dan mendoakan semua orang, baik yang hidup maupun yang telah meninggal,” pungkas Narikin. eFHa. 

Kabar Ngetren