Kabar Ngetren/Bojonegoro – Malam Ramadan menjadi semakin meriah di Kabupaten Bojonegoro dengan digelarnya Lomba Hadrah yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro. Acara ini menjadi pembuka rangkaian Festival Ramadan tahun ini, yang dimulai pada Jum’at malam, 29/3.
Para peserta Lomba Hadrah menggema dengan penampilan mereka yang memukau, diiringi dengan tarian sufi sebagai pembuka acara. Festival Ramadan 2024 sendiri berlangsung selama tiga hari, mulai dari Jumat hingga Minggu, di Jalan P. Mas Tumapel Bojonegoro. Selain lomba hadrah dan oklik, bazar takjil juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan tersebut, dimulai dari pukul 15.00 WIB.
Pembukaan Festival Ramadan dihadiri oleh jajaran forkopimda, sekretaris daerah, staf ahli, serta berbagai pihak terkait lainnya. Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro Adriyanto menyampaikan pentingnya kegiatan ini dalam menjaga dan melestarikan budaya serta sebagai bagian dari syiar Islam. Dia juga menekankan pentingnya melibatkan generasi muda untuk mewarisi dan mengembangkan seni hadrah dan oklik.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, Budiyanto, menjelaskan bahwa Festival Ramadan tahun ini memiliki beberapa tujuan, antara lain untuk memeriahkan Bulan Suci Ramadan, meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis seni, serta melestarikan seni tradisional dan seni Islami.
Dalam Lomba Hadrah, peserta berasal dari 28 kecamatan se-Kabupaten Bojonegoro, sementara Lomba Oklik diikuti oleh 21 peserta. Tak hanya itu, bazar takjil juga menjadi magnet tersendiri dengan kehadiran 36 tenda takjil dan berbagai pedagang kuliner serta pelaku ekonomi kreatif lainnya.
Para peserta Lomba Hadrah dan Oklik berkesempatan untuk meraih piagam penghargaan dan uang pembinaan. Pemenang Lomba Hadrah akan diumumkan pada hari kedua Festival Ramadan. Budiyanto juga menyampaikan terima kasih kepada semua peserta yang telah berpartisipasi aktif dalam memeriahkan Festival Ramadan ini.
Dengan berbagai kegiatan yang digelar, diharapkan Festival Ramadan di Bojonegoro tahun ini dapat terus menjadi momentum untuk memperkokoh kebersamaan, memperkaya budaya, dan memperluas kesempatan ekonomi bagi masyarakat setempat. Redho.