Kabar Ngetren/Banyumas – Ketua SPSI Kabupaten Banyumas, Drs. Haris Subiyakto, yang juga merupakan ketua panitia perayaan Hari Buruh Internasional atau Mayday tahun 2024 tingkat kabupaten Banyumas, menyatakan bahwa ribuan buruh berkumpul di kompleks kantor Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Banyumas untuk mengikuti berbagai kegiatan, mulai dari senam sehat bersama, donor darah, pameran UMKM, hingga panggung hiburan musik dan undian doorprize. Hadiah utamanya adalah 11 sepeda motor yang membuat total hadiah mencapai ratusan juta rupiah.
Menurut Haris, kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara panitia, Apindo, para pengusaha, Forum HRD, dan didukung oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Banyumas, serta berbagai pihak lainnya seperti BPJS, PMI, dan para dermawan.
Tujuannya adalah untuk memfasilitasi hubungan yang positif antara buruh dan pengusaha dalam upaya menciptakan hubungan industrial Pancasila yang dinamis, kondusif, dan harmonis, serta meningkatkan daya saing tenaga kerja.
Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin antara Pemerintah Daerah, Apindo, SPSI, Forum HRD, BPJS, dan para pekerja. Dia menyebut Mayday di Banyumas sebagai bukti kebersamaan yang luar biasa, menggambarkan sinergi yang baik antara buruh, pengusaha, dan Pemerintah Daerah.
Kegiatan Mayday di Banyumas dipuji karena berlangsung dengan semarak dan aman. Ada pula kegiatan donor darah sebagai upaya deteksi dini HIV/AIDS, serta berbagai hadiah yang didanai oleh para pengusaha, perbankan, dan Apindo Banyumas.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Banyumas, Wahyu Dewanto, menyebutkan bahwa acara ini bukan hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai wadah silaturahmi antara buruh, pengusaha, dan pemerintah, serta menghimbau pengusaha untuk terus menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam hubungan industrial mereka.
Dalam kesimpulannya, Mayday 2024 di Banyumas dianggap sebagai peristiwa yang sukses, di mana tidak ada tuntutan yang bersifat anarkis, tetapi justru dipenuhi dengan semangat apresiasi terhadap sejarah buruh dan kerja sama yang harmonis antara semua pihak terkait.
Sumber: Djarmanto-YF2DOI, editor: eFHa.