Kabar Ngetren/Bali – Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengajak pemerintah daerah (Pemda) untuk mengembangkan program inovatif guna meningkatkan budaya literasi di tengah masyarakat. Upaya ini dinilai sangat penting dalam rangka menciptakan generasi yang cerdas dan berdaya saing tinggi.
“Kami mengajak daerah untuk membuat program prioritasnya terkait peningkatan literasi, inovasi, dan kreativitas bagi terwujudnya masyarakat berpengetahuan dan berkarakter,” ungkap Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo saat memberi sambutan dalam kegiatan Seminar Ilmiah Nasional 2024 dengan tema “Peran Pustakawan dan Perpustakaan dalam Peningkatan Literasi Masyarakat pada era Transformasi” di Bali pada Senin, (8/7).
Yusharto menjelaskan bahwa perpustakaan merupakan bagian dari urusan pemerintahan wajib non-pelayanan dasar. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah mendukung penuh peningkatan budaya literasi melalui program-program unggulan perpustakaan yang dibina oleh pemerintah pusat maupun daerah.
“Jadi strategi pemerintah, dukungan pemerintah terhadap keberadaan perpustakaan itu sangat kuat, yang wajib dilaksanakan bersama-sama dari pemerintah pusat, provinsi, sampai dengan pemerintah kabupaten/kota di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Dia juga menegaskan pentingnya peran pustakawan dalam optimalisasi perpustakaan sebagai wadah untuk mengembangkan budaya literasi. Yusharto mengimbau agar setiap pustakawan mendapat pendidikan dan pelatihan terkait pengembangan perpustakaan secara tepat dan cermat. Selain itu, pustakawan diingatkan untuk berpegang pada norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) yang ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional.
“(Bagi pustakawan) pentingnya untuk mendasari pekerjaannya ada yang disebut NSPK yang ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional yang akan menjadi standar bagi Bapak/Ibu yang ada di dinas perpustakaan atau sebutan lain yang menangani perpustakaan di daerah untuk meningkatkan kinerjanya,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Yusharto juga membeberkan tren peningkatan laporan inovasi daerah terkait urusan perpustakaan dan kearsipan yang terus mengalami peningkatan dari tahun 2021-2023. Pada tahun 2021 terdapat 627 inovasi, kemudian 2022 ada 659 inovasi, dan puncaknya pada tahun 2023 mencapai 692 inovasi.
“Kedepan mari kita tingkatkan inovasi terkait perpustakaan dan kearsipan ini sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masyarakat di masing-masing daerah,” tambahnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa inovasi di bidang perpustakaan masih didominasi oleh jenis inovasi non-digital ketimbang inovasi digital. Inovasi dalam bidang perpustakaan juga banyak lahir dari berbagai pihak, baik Perangkat Daerah (PD), kepala daerah, Aparatur Sipil Negara (ASN), hingga masyarakat.
“Semua upaya untuk mengembangkan perpustakaan dan budaya literasi di daerah ini perlu terus diapresiasi agar terus meningkat,” pungkasnya.
Seminar Ilmiah Nasional 2024 di Bali ini menjadi momentum penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk saling berbagi dan berkolaborasi dalam mengembangkan perpustakaan dan budaya literasi.
Dengan adanya program-program inovatif yang diinisiasi oleh Pemda dan dukungan penuh dari BSKDN Kemendagri, diharapkan budaya literasi di Indonesia dapat semakin meningkat dan mampu menciptakan masyarakat yang lebih berpengetahuan dan berdaya saing tinggi di era transformasi digital.