Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineNewsTrending

Seminar “Santri Go Green” Dorong Kesadaran Lingkungan di Kalangan Santri Indramayu

94
×

Seminar “Santri Go Green” Dorong Kesadaran Lingkungan di Kalangan Santri Indramayu

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Indramayu – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Indramayu, berkolaborasi dengan Yayasan Rumah Yatim Arrahimah Abu Hurairah Indramayu, sukses menggelar seminar bertajuk “Santri Go Green” pada Senin, (21/10). Kegiatan ini dihadiri oleh hampir 70 santri dari berbagai pondok pesantren di Indramayu, yang terpilih sebagai delegasi peserta seminar. Acara dilaksanakan di Rumah Yatim Arrahimah Abu Hurairah, yang berlokasi di Jl. Tanjung Pura No. 21, Kelurahan Karanganyar, Indramayu.

Pajri Purnama, S.Pd.I., selaku ketua pelaksana seminar, mengungkapkan bahwa tujuh pondok pesantren mengirimkan delegasi mereka untuk berpartisipasi, antara lain Ponpes Al-Mu’minien, Ponpes Al-Urwatul Wutsqo, Ponpes As-Sakienah, Ponpes Al-Islah, Ponpes Tahfidz Abdurrahman Basuri, dan Ponpes Nahdlotul Mubtadiin Al-Islamiy. Seminar ini juga dihadiri oleh aktivis lingkungan dari komunitas Bumi Indramayu Lestari, menambah kekuatan acara tersebut.

Rangkaian acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Hari Santri, menciptakan suasana yang khidmat dan penuh semangat. Mustafid, S.Sos.I., Ketua Yayasan Rumah Yatim Arrahimah Abu Hurairah Indramayu, dalam sambutannya menyatakan, bahwa kegiatan ini merupakan sarana silaturahmi dan persatuan di antara santri dari berbagai pondok pesantren di Indramayu.

“Kami bertujuan bersama-sama meningkatkan kapasitas diri agar menjadi generasi bangsa yang tangguh dalam membangun peradaban yang gemilang,” ungkapnya.

Seminar “Santri Go Green” diselenggarakan secara paralel, di mana para narasumber secara bergantian menyampaikan materi. Fajar Romadhon, M.Pd., dosen STAI Sayid Sabiq Indramayu, membawakan materi dengan judul “Qur’anic Mindset Pelestarian Bumi.”

Dalam pemaparannya, Fajar menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan berdasarkan ajaran Al-Qur’an. Fajar berpendapat, santri harus menjadi pelopor dalam menjaga dan melestarikan alam sebagai bentuk tanggung jawab kepada Sang Pencipta.

Baca Juga  Kedatangan Wamendagri Ribka Haluk di Kementrans, Bahas Isu Program Transmigrasi di Papua

“Menjaga bumi adalah bagian dari ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT,” tegasnya.

Sesi kedua diisi oleh H. Kamsari, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, yang membahas “Deseminasi Gerakan Go Green di Indramayu.” Kamsari menjelaskan berbagai inisiatif dan program pemerintah daerah dalam mendorong gerakan ramah lingkungan. Kamsari menyebutkan program penghijauan lahan kritis, pengelolaan sampah, dan upaya penurunan emisi gas rumah kaca.

“Santri memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan, karena mereka dapat membangun nilai-nilai kebaikan di masyarakat,” ungkap H. Kamsari.

Sesi terakhir diisi oleh Atin Indriawati dari Komunitas Bumi Indramayu Lestari, yang membahas “Zero Waste sebagai Upaya Pelestarian Bumi.” Dalam pemaparannya, Atin menekankan pentingnya menerapkan konsep zero waste di masyarakat sebagai langkah nyata untuk menjaga kelestarian lingkungan. Atin menjelaskan berbagai cara sederhana untuk mengurangi sampah dalam kehidupan sehari-hari, seperti menggunakan kembali barang bekas dan mengurangi penggunaan plastik.

Baca Juga  Babinsa Koramil 12/Simo Perkuat Kamtibmas di Desa Sumber Boyolali Jelang Pilkada 2024

“Santri sebagai generasi muda harus bisa menjadi teladan dalam menjalani gaya hidup ramah lingkungan,” tuturnya.

Seminar ini bukan hanya sekadar acara, tetapi juga menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran lingkungan di kalangan santri, agar mereka dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga dan melestarikan alam.

Follow Official WhatsApp Channel KN Official untuk mendapatkan artikel-artikel terkini, Klik Di sini.

Yuk! baca artikel menarik lainnya di Google News.