Kabar Ngetren/Subang – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri, Yusharto Huntoyungo, mengungkapkan pentingnya efisiensi dan inovasi dalam sektor layanan publik untuk menciptakan pelayanan yang lebih efektif, efisien, dan berkualitas. Pernyataan tersebut disampaikan dalam sambutannya pada acara Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60, Hari Guru Nasional ke-79, dan Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-53, yang dilaksanakan di Alun-Alun Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, pada Jum’at, (29/11).
Menurut Yusharto, peringatan ini bukan hanya seremonial semata, tetapi juga merupakan momentum penting untuk merenungkan komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas sektor kesehatan, pendidikan, dan pelayanan publik di Subang.
“Peringatan ini harus mendorong kita untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Subang,” ujarnya.
Yusharto menekankan bahwa perkembangan teknologi, terutama kecerdasan buatan dan digitalisasi, membuka peluang besar bagi peningkatan layanan publik. Dia mengajak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang untuk lebih adaptif dan proaktif dalam memanfaatkan teknologi guna menciptakan solusi inovatif di bidang kesehatan dan pendidikan.
“Salah satu inovasi Pemkab Subang yang patut diapresiasi adalah Puskesmas Keliling Sarerea atau Pusling Sarerea, yang dapat digunakan sebagai wahana edukasi kesehatan dan skrining kesehatan bagi masyarakat. Inovasi seperti ini perlu terus dikembangkan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang isu-isu kesehatan,” tambah Yusharto.
Peningkatan Kualitas Pendidikan di Subang
Tidak hanya di bidang kesehatan, Yusharto juga mendorong Pemkab Subang untuk memperbaiki kualitas layanan publik di bidang pendidikan. Peningkatan kualitas data guru, penguatan pelatihan, dan manajemen pendidikan yang lebih baik menjadi fokus utama.
“Penting untuk terus memperhatikan sertifikasi guru, pelatihan profesional, serta penguatan organisasi profesi guru demi peningkatan kompetensi pendidikan,” ujarnya.
Yusharto menegaskan bahwa peningkatan kualitas layanan publik di bidang kesehatan dan pendidikan tidak dapat dilakukan secara sektoral. Kolaborasi antar berbagai stakeholder sangat dibutuhkan. Dalam hal ini, KORPRI memiliki peran penting sebagai penggerak kolaborasi antara ASN (Aparatur Sipil Negara).
“KORPRI harus berperan sebagai wadah yang menyatukan seluruh ASN untuk memastikan pelayanan publik berjalan dengan baik, efektif, dan efisien,” tegas Yusharto.
Selain inovasi, efisiensi juga menjadi fokus utama yang harus diperhatikan dalam meningkatkan pelayanan publik. Yusharto mengingatkan bahwa pengelolaan sumber daya manusia dan anggaran yang efisien sangat penting untuk memastikan keberlanjutan kualitas layanan publik.
“Efisiensi bukan hanya soal penghematan, tetapi juga tentang memastikan setiap kebijakan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.
Yusharto menutup sambutannya dengan harapan besar agar upaya Pemerintah Kabupaten Subang dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan dapat segera memberikan hasil yang baik, sehingga cita-cita untuk kemajuan daerah dapat terwujud.
“Kami berharap segala usaha yang telah dilakukan Pemkab Subang akan membuahkan hasil yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.
