Kabar Ngetren/Jakarta– Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Wakil Ketua KADIN Indonesia, Bambang Soesatyo, mendukung rencana investasi perusahaan Uzbekistan, Ozbeksynergy, di Indonesia. Perusahaan tersebut berencana menjalin kerja sama dalam layanan penerbangan haji dan umroh, serta menjajaki peluang investasi di sektor pupuk, amonia, dan hidrogen.
“Bisnis penerbangan haji dan umroh, serta sektor pupuk, amonia, dan hidrogen memiliki prospek cerah di Indonesia. Permintaan tinggi di sektor penerbangan ibadah, pertanian, dan energi membuka peluang besar bagi investor nasional maupun asing untuk mengembangkan industri ini,” ujar Bambang Soesatyo usai bertemu perwakilan Ozbeksynergy di Jakarta, Kamis (19/12).
Ketua MPR RI ke-15 ini menjelaskan, kebutuhan pupuk di Indonesia yang mencapai 13 juta ton per tahun belum sepenuhnya terpenuhi oleh produksi dalam negeri. Dengan kapasitas produksi yang hanya mampu memenuhi 60% kebutuhan, investasi baru di industri pupuk, baik organik maupun anorganik, menjadi sangat penting.
“Amonia, sebagai bahan utama produksi pupuk nitrogen, juga memiliki potensi besar. Dengan cadangan gas alam yang cukup, Indonesia dapat menjadi pusat industri amonia untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di Asia Tenggara,” tambah Bambang.
Selain pupuk dan amonia, hidrogen sebagai energi terbarukan juga menjadi fokus utama. Indonesia memiliki potensi besar untuk memproduksi hidrogen yang ramah lingkungan, terutama dalam mendukung transisi energi bersih secara global.
“Permintaan hidrogen dunia diperkirakan meningkat dua kali lipat pada tahun 2030 menurut International Energy Agency (IEA). Ini peluang emas bagi Indonesia untuk menarik investor dan menjadi pemain utama dalam industri hidrogen global,” lanjutnya.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Dewan Direksi Ozbeksynergy, Nodir Rustamov; Direktur Pelaksana Ozbeksynergy, Lena Gaipova; Penasehat Ketua Dewan Enter Engineering, Israil Akhmedkhodjaev; serta Ketua Dewan Bisnis Rusia-Indonesia, Mikhail Kuritsyn.
Dukungan Bambang Soesatyo terhadap investasi ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama internasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di sektor strategis seperti pertanian, penerbangan, dan energi terbarukan.
“Dengan kebijakan pemerintah yang mendukung, kita optimistis investasi ini dapat memberikan manfaat besar bagi perekonomian nasional dan mendorong kemajuan teknologi di Indonesia,” tutup Bamsoet.
