BeritaHeadlineNewsPemerintahanTrending

Ketahanan Keluarga, Menteri Wihaji: Fondasi Indonesia Emas 2045 di Era Digital

76
×

Ketahanan Keluarga, Menteri Wihaji: Fondasi Indonesia Emas 2045 di Era Digital

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Jakarta – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd., menegaskan bahwa ketahanan keluarga yang tangguh dan adaptif terhadap perkembangan zaman adalah kunci utama mewujudkan Indonesia Emas 2045. Pernyataan tersebut disampaikan dalam webinar bertema “Ketahanan Keluarga Menuju Indonesia Emas” yang digelar oleh Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) pada Senin, (30/12).

Dalam paparannya, Wihaji menekankan pentingnya penguatan keluarga sebagai fondasi utama pembangunan bangsa. Tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi dan kesehatan, tetapi juga mencakup pendidikan, sosial, dan pengembangan sumber daya manusia.

“Sangat penting memastikan keluarga menjadi fondasi yang kuat bagi kemajuan Indonesia ke depan,” ujar Wihaji, mantan Bupati Batang, Jawa Tengah.

Salah satu langkah strategis yang diambil oleh Kemendukbangga adalah pendataan keluarga di Indonesia. Wihaji mengungkapkan bahwa kementeriannya bertanggung jawab mendata lebih dari 75 juta keluarga, dengan fokus pada pasangan usia subur, kepala keluarga perempuan, serta keluarga dengan anak remaja dan lansia.

“Dari total 75 juta keluarga, 40 juta adalah pasangan usia subur, 11 juta kepala keluarga perempuan, dan sisanya mencakup keluarga dengan anak remaja berusia 10-24 tahun,” jelasnya.

Baca Juga  Gelar Expo PKN Tingkat II, BPSDM Kemendagri Dorong Pemimpin Daerah Terus Berinovasi

Data ini menjadi dasar bagi pengembangan kebijakan yang mendukung ketahanan keluarga, sehingga dapat memperkuat fondasi bangsa dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam pola komunikasi, pendidikan, dan kehidupan keluarga. Teknologi digital diakui mengubah cara kerja dan pola asuh anak-anak.

“Keluarga harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar tetap relevan dalam membentuk karakter generasi muda. Tanpa adaptasi, keluarga berisiko kehilangan peran strategisnya,” ujar Wihaji.

Baca Juga  Percepatan Akses Keuangan Daerah oleh Kemendagri, OJK, dan TPAKD

Kemendukbangga juga mengusung peningkatan literasi digital sebagai langkah utama menghadapi tantangan era digital. Orang tua didorong untuk membimbing anak-anak menggunakan teknologi secara bijak, sehingga mampu menjembatani kesenjangan antara generasi tradisional dan digital.

Dengan penguatan literasi digital dan kebijakan berbasis data, keluarga Indonesia diharapkan menjadi motor penggerak menuju Indonesia Emas 2045.

Ingin produk, bisnis, atau agenda Anda diliput dan tayang di kabarngetren.com?

Silahkan kontak melalui email: kabarngetrn@gmail.com