Kabar Ngetren/Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menggelar Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan sebagai tonggak penting dalam memperkuat soliditas organisasi dan peran strategisnya dalam pembangunan ekonomi nasional. Dalam acara tersebut, Anindya Bakrie dikukuhkan sebagai Ketua Umum KADIN Indonesia periode 2024-2029, sementara Arsyad Rasjid diangkat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia untuk periode yang sama. Kamis, (16/1).
Hadir dalam Munas ini adalah Presiden RI Prabowo Subianto, bersama sejumlah menteri, tokoh nasional, dan pengurus KADIN dari berbagai daerah. Munas ini menjadi momentum untuk merumuskan kebijakan strategis dalam menghadapi tantangan ekonomi global, termasuk perubahan iklim, digitalisasi, dan persaingan internasional.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Politik dan Keamanan, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menegaskan pentingnya peran KADIN sebagai mitra pemerintah.
“Kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah semakin penting dalam menghadapi tantangan ekonomi global. KADIN berperan mendorong inovasi, menciptakan lapangan kerja, dan memperjuangkan kepentingan dunia usaha,” ujar Bamsoet.
Berdasarkan data terbaru, sektor swasta berkontribusi lebih dari 60% terhadap PDB Indonesia. Hal ini menunjukkan tanggung jawab besar yang diemban KADIN dalam pembangunan ekonomi. Melalui Munas ini, KADIN diharapkan dapat mengembangkan strategi baru untuk menarik investasi asing, memperkuat daya saing nasional, dan meningkatkan kontribusi sektor swasta terhadap perekonomian.
Dalam menghadapi era digitalisasi, KADIN memiliki peran penting sebagai katalisator transformasi digital. Bamsoet menyebutkan, UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia membutuhkan dukungan pelatihan dan teknologi untuk bersaing di pasar global.
“KADIN harus aktif memperjuangkan regulasi yang ramah usaha, seperti penyederhanaan birokrasi dan pengurangan biaya perizinan, untuk meningkatkan efisiensi pelaku usaha. Dengan advokasi yang kuat, KADIN dapat mendorong kebijakan yang mendukung pengembangan usaha, terutama UMKM,” tegas Bamsoet.
Pengukuhan Anindya Bakrie dan Arsyad Rasjid sebagai pemimpin baru KADIN menjadi simbol komitmen organisasi ini untuk terus berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional.
Dalam pidatonya, Anindya Bakrie menekankan pentingnya sinergi antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan kebijakan yang inklusif dan inovatif.
“Kami berkomitmen untuk menjadikan KADIN lebih inklusif dan progresif. Dengan kolaborasi yang kuat, kita dapat menghadapi tantangan global dan membangun ekonomi Indonesia yang lebih tangguh,” ujar Anindya Bakrie.
Dalam Munas ini, KADIN juga menegaskan posisinya sebagai representasi resmi dunia usaha Indonesia. Tantangan seperti inflasi tinggi, ketidakpastian politik, dan persaingan global menjadi agenda utama yang harus diatasi melalui sinergi antara pemerintah dan swasta.
Melalui program-program strategis yang dirancang dalam Musyawarah Nasional, KADIN Indonesia diharapkan mampu memainkan peran lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memperkuat posisi Indonesia di panggung global.
KADIN tidak hanya menjadi suara pengusaha, tetapi juga pendorong inovasi dan transformasi ekonomi yang berkelanjutan. Kolaborasi dan sinergi adalah kunci untuk