Kabar Ngetren/Surabaya – Stikosa AWS dan Pusat Kajian Komunikasi (Puskakom) Surabaya kembali menggelar Sekolah Legislatif bersama para legislator dari DPC Partai NasDem Kabupaten Probolinggo, pada Minggu, (19/1), Hotel Elmi Surabaya. Program ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman legislatif terkait peran, fungsi, dan mekanisme kerja lembaga perwakilan rakyat.
Acara ini menghadirkan sejumlah akademisi terkemuka sebagai narasumber, di antaranya: Dr. Suko Widodo, M.Si., Dr. Diana Rahmasari, M. Psi., Prof. Dr. Ignatia Martha Hendrati, M.E., Yuga Adi Kusuma, S.AB., M.PSDM.
Dr. Suko Widodo, Direktur Pengembangan & Kerjasama Stikosa AWS, membawakan materi bertajuk “Mengubah Kata Menjadi Kebijakan: Public Speaking Efektif untuk Anggota Dewan.” Ia menegaskan bahwa kemampuan berbicara di depan publik adalah keterampilan krusial bagi legislator.
“Anggota dewan harus mampu berbicara efektif, baik saat sidang, berdialog dengan konstituen, maupun menyampaikan pidato formal. Sekolah legislatif ini merupakan langkah cerdas untuk menghadapi tuntutan publik yang terus berkembang,” ujar Suko.
Hj. Dini Rahmania, S.IAN., MM., anggota DPR RI Komisi 8 sekaligus peserta kegiatan, memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Sekolah Legislatif ini. Ia menilai program ini memotivasi legislator untuk memajukan pendidikan politik yang berkualitas dan demokrasi yang lebih inklusif.
“Materi tentang etika dan transparansi sangat penting karena menekankan integritas dalam politik. Kami juga berbagi pengalaman langsung tentang debat dan pengambilan keputusan di legislatif,” ungkap Hj. Dini.
Hj. Dini menambahkan, Sekolah Legislatif akan terus digalakkan untuk mendorong para legislator berkontribusi secara cerdas dalam pembangunan daerah, khususnya melalui riset opini publik dan penguasaan digital public speaking.
Yuga Adi Kusuma, dosen Digimarcom Stikosa AWS sekaligus pengelola kegiatan, menjelaskan bahwa Sekolah Legislatif bertujuan mempersiapkan individu agar mampu berperan aktif dalam proses legislasi.
“Program ini meningkatkan wawasan tentang sistem politik, proses legislasi, dan tanggung jawab etika legislatif. Selain itu, peserta dilatih keterampilan seperti membuat undang-undang, lobi politik, advokasi kebijakan, hingga berbicara di depan publik,” terang Yuga.
Sekolah Legislatif ini menjadi sarana untuk memperkuat kapasitas politik para legislator sekaligus mendukung demokrasi yang lebih sehat. Dengan pelatihan yang komprehensif, para peserta diharapkan mampu menghasilkan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat dan memperkokoh kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif.
