Kabar Ngetren/Jakarta – Pemerintah menetapkan Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Papua Selatan sebagai lumbung pangan nasional untuk mendukung program swasembada pangan. Keempat provinsi ini dipilih karena memiliki potensi besar dalam produksi pangan, terutama di kawasan transmigrasi.
Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menyatakan bahwa keputusan ini tepat karena banyak kawasan transmigrasi tersebar di provinsi tersebut. Berikut sebaran kawasan transmigrasi di empat provinsi, yaitu Sumatera Selatan, 45 kawasan di 10 kabupaten. Kalimantan Tengah, 42 kawasan di 13 kabupaten. Kalimantan Selatan, 30 kawasan di 9 kabupaten. Papua Selatan, 2 kawasan.
Sejak 1950 hingga 2023, pemerintah telah menempatkan jutaaan transmigran di berbagai wilayah Sumatera: 1.069.181 KK / 4.470.554 jiwa. Kalimantan: 448.975 KK / 1.872.725 jiwa. Papua: 165.903 KK / 691.666 jiwa.
Viva Yoga optimis bahwa swasembada pangan bisa terwujud karena transmigran di kawasan ini telah menjadi petani berpengalaman.
“Sumber daya manusia di sana sudah terbukti mampu mengolah lahan dengan baik,” ujarnya pada Senin, (10/3).
Pemerintah akan mencetak sawah baru serta mengoptimalkan lahan eksisting di kawasan transmigrasi. Januari 2025, Kementerian Pertanian dan Kementerian Transmigrasi telah menandatangani MoU percepatan swasembada pangan nasional.
Selain itu, pendekatan pertanian modern menjadi prioritas utama.
“Kita tidak hanya mencetak sawah, tetapi juga mengubah sistem pertanian dari tradisional menjadi modern,” kata Viva Yoga.
Langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan produktivitas pertanian antara lain Pemberian bibit dan benih unggul, Distribusi pupuk yang cukup, dan Penggunaan alat pertanian modern.
Dengan dukungan teknologi dan modernisasi pertanian, kawasan transmigrasi berpeluang menjadi basis utama swasembada pangan nasional. Selain itu, pengembangan sektor pertanian juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal.
“Kami ingin menjadikan kawasan transmigrasi sebagai pusat produksi pangan yang berkontribusi besar bagi ketahanan pangan nasional,” tegas Viva Yoga.
Langkah strategis ini diharapkan dapat mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam pangan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan transmigrasi.