Kabar Ngetren/Jakarta – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Ubaidillah, mendorong lembaga penyiaran untuk meningkatkan penayangan program siaran ramah anak guna melindungi anak-anak dari dampak negatif. Permintaan ini merespons data yang menunjukkan 5,5 juta anak menjadi korban pornografi dalam empat tahun terakhir. “Ini tentu menjadi kekhawatiran kita semua. Kami meminta agar lembaga penyiaran lebih masif menyiarkan program siaran anak,” kata Ubaidilah di Jakarta, Senin, 22/4.
Ubaidillah menekankan pentingnya konten program siaran yang komprehensif, memperhatikan aspek mitigasi hingga penanganan pasca kejadian, untuk melindungi hak-hak anak. “Agar bisa mengedukasi dan meliterasi, siaran ramah anak harus komprehensif, tidak sepotong-sepotong,” tambahnya.
Meskipun program siaran anak sudah mencapai standar indeks yang ditetapkan KPI, Ubaidillah menekankan perlunya penayangan yang lebih masif dan terus ditingkatkan. Data riset KPI menunjukkan bahwa program siaran anak telah memenuhi standar KPI dengan indeks kualitas program yang membaik dari waktu ke waktu.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Hadi Tjahjanto, menyebut Indonesia berada di peringkat kedua di ASEAN dan keempat di dunia dalam hal kasus kehilangan dan eksploitasi anak, berdasarkan laporan National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC). eFHa.
