Kabar Ngetren/Kudus – Menjelang Lebaran 2025, Polres Kudus melakukan pemeriksaan ketat terhadap penyedia jasa penukaran uang di wilayah Kabupaten Kudus. Langkah ini dilakukan oleh Satsamapta Polres Kudus dalam patroli keamanan pada Minggu, (23/3), guna mencegah peredaran uang palsu yang berpotensi merugikan masyarakat.
Salah satu lokasi yang menjadi sasaran pemeriksaan adalah Jalan Sunan Kudus, yang dikenal sebagai pusat aktivitas penukaran uang di daerah tersebut. Sejumlah anggota polisi dari Tim Unit Reaksi Cepat Satuan Samapta Polres Kudus, yang dipimpin oleh Ipda Wawan Mulyo Utomo, turun langsung untuk melakukan pengecekan.
“Kami memastikan tidak ada uang palsu yang beredar. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan kecurangan dalam transaksi penukaran uang. Semua uang yang ditukarkan dalam kondisi asli dan sesuai jumlahnya,” ujar Ipda Wawan Mulyo Utomo.
Pemeriksaan ini meliputi berbagai pecahan uang, mulai dari Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, hingga Rp20.000, yang semuanya dalam kondisi baru dan asli.
Selain memastikan keaslian uang, patroli ini juga bertujuan menjaga keamanan para penyedia jasa penukaran uang dari potensi tindak kejahatan, seperti penipuan atau perampokan.
Menjelang Lebaran, permintaan uang pecahan meningkat drastis, sehingga sering dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk mengedarkan uang palsu. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dan menukar uang di tempat resmi atau terpercaya.
“Kami mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat menukarkan uang. Pastikan uang yang diterima dalam kondisi asli dengan mengecek ciri-ciri keamanannya,” tambah Ipda Wawan.
Dengan adanya patroli dan pemeriksaan dari Polres Kudus, masyarakat bisa merasa lebih aman saat melakukan penukaran uang menjelang Lebaran. Langkah ini menjadi bagian dari upaya kepolisian untuk menjamin keamanan transaksi dan mencegah peredaran uang palsu di Kudus.
Untuk masyarakat yang ingin menukarkan uang, disarankan memilih penyedia jasa yang telah diperiksa keamanannya atau langsung ke bank resmi untuk menghindari risiko kerugian.
