Kabar Ngetren/Jakarta – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo, mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, untuk mengembangkan inovasi berbasis potensi desa. Pesan ini disampaikan saat menerima kunjungan Bupati Sambas beserta jajarannya di Aula BSKDN pada Selasa, (9/7).
Yusharto menjelaskan bahwa pengembangan inovasi berbasis potensi desa ini sejalan dengan komitmen pemerintahan Presiden Joko Widodo, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa. Menurutnya, Pemkab Sambas dapat mengupayakan pengembangan wisata desa yang tidak hanya menjadi sumber Pendapatan Asli Desa (PADes), tetapi juga berpotensi meningkatkan perekonomian Kabupaten Sambas secara lebih luas.
“Misi dari Bapak Presiden kita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran kemudian dengan memperkuat daerah-daerah dan desa. Desa harus dipandang untuk menjaga agar tidak terjadi urbanisasi yang berlebihan,” ungkap Yusharto.
Dalam data pelaporan inovasi daerah pada aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID) tahun 2023, terdapat 2008 inovasi terkait desa yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Yusharto berharap ke depan inovasi terkait desa akan semakin meningkat. Untuk itu, ia mengimbau Pemkab Sambas agar semakin giat dalam memaksimalkan potensi-potensi yang dimiliki untuk mengembangkan inovasi yang berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Yusharto juga menyarankan agar Pemkab Sambas menggali informasi terkait pengembangan inovasi dari daerah lain dan mengadopsi inovasi tersebut dengan penyesuaian terhadap nilai dan kebutuhan masyarakat setempat. Selain itu, ia mengingatkan agar dalam mengadopsi inovasi, Pemkab Sambas menghindari unsur-unsur Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) yang dapat menimbulkan ketersinggungan.
“Banyak sekali pilihan-pilihan inovasinya. Bapak dan Ibu bebas untuk bisa mengadopsi, tetapi begitu diadopsi jangan dikasih nama yang nyeleneh, jangan kasih nama yang berorientasi merendahkan atau ada unsur SARA dan sebagainya sehingga menimbulkan ketersinggungan,” tegasnya.
Yusharto juga mengimbau Kabupaten Sambas untuk lebih fokus pada pengembangan inovasi yang sesuai dengan karakteristik dan keunggulan lokal. Dengan demikian, tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah yang berkelanjutan dapat terwujud.
“Waktu yang diberikan kepada Bapak/Ibu harus didedikasikan sebesar-besarnya untuk pembangunan masyarakat,” pungkasnya.