Scroll untuk baca artikel
NewsTrending

Petugas Gabungan Polisi dan Bea Cukai Berhasil Ungkap Pabrik Narkoba di Semarang, Dua Tersangka Ditangkap

10
×

Petugas Gabungan Polisi dan Bea Cukai Berhasil Ungkap Pabrik Narkoba di Semarang, Dua Tersangka Ditangkap

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Semarang – Petugas gabungan dari Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Polda Jateng, dan Bea Cukai berhasil menggerebek sebuah rumah di Jl. Ngesrep Barat, Kel. Srondol Kulon, Kec. Banyumanik Kota Semarang pada Rabu, 3/4. Rumah tersebut diduga sebagai pabrik narkoba jenis sabu-sabu dan happy water. Dalam penggerebekan, petugas mengamankan dua orang pelaku berpakaian hazmat yang tertangkap basah saat meracik narkoba.

Direktur IV Tipid Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa, mengungkapkan dalam konferensi pers di tempat kejadian perkara (TKP) pada Kamis pagi, 4/4, bahwa happy water yang diungkap ini jenisnya sama dengan penangkapan di Thailand beberapa waktu lalu. Dua tersangka yang ditangkap berinisial PR dan F berperan sebagai pembuat atau peracik, dan mereka sudah beroperasi di Semarang selama 2 minggu. Lebih lanjut, pelaku diketahui sebagai residivis narkoba.

Baca Juga  Wabup Sudono Terima Estafet Tunas Kelapa Purbalingga

Para pelaku mendapat perintah dari KA (DPO) untuk memproduksi sabu dan happy water dengan janji upah Rp. 500 juta yang akan diberikan setelah proses produksi selesai. Dalam seminggu, pelaku sudah memproduksi 2 ribu sachet happy water dan sabu seberat 3 kg. Hasil produksi diduga akan diedarkan ke sejumlah kota besar yang memiliki fasilitas hiburan malam.

Brigjen Mukti juga menjelaskan bahwa efek menggunakan happy water ini sama dengan menggunakan ekstasi, yang digunakan dengan cara diseduh dengan air putih dan diminum sehingga bisa membuat tripping atau On.

Baca Juga  Megawati Bantah Menekan Presiden Jokowi terkait Dukungan Pilpres 2024

Selain itu, petugas berhasil mengungkap kasus tersebut berkat informasi yang diterima dari Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta tentang masuknya sejumlah bahan kimia dasar produksi narkoba (prekusor) dari China dan Hongkong ke dalam negeri. Selama Januari sampai Maret 2024, sudah ada 7 paket prekusor yang masuk dari China dan Hongkong.

“Hal ini kita selidiki dan berujung pada pengungkapan kasus ini. Berkat pengungkapan ini kita selamatkan banyak generasi muda kita dari ancaman bahaya narkoba,” tandasnya. eFHa. 

Kabar Ngetren