News

Siswa SMK Purbalingga Lahirkan Buku Novel Bahasa Jawa

37
×

Siswa SMK Purbalingga Lahirkan Buku Novel Bahasa Jawa

Sebarkan artikel ini

Siswa SMK Purbalingga Lahirkan Buku Novel Bahasa Jawa

Kabar Ngetren/Purbalingga – Siswa-siswa SMKN 1 Kaligondang di Purbalingga merayakan kesuksesan mereka dengan meluncurkan buku novel berbahasa Jawa yang telah diberi nomor ISBN.

Di bawah bimbingan Ratna Palupi, S.Pd, guru Bahasa Jawa, beberapa kelas berhasil menciptakan karya-karya buku dengan menggunakan bahasa Jawa ngapak panginyongan Purbalingga.
Buku tersebut berjudul “Kumpulan Cerita Rakyat ing Purbalingga Seri 1, Seri 2, dan Seri 3” yang ditulis oleh siswa-siswa kelas XI AKL 1, XI AKL 3, dan XI MM 1. 
Isinya adalah cerita-cerita rakyat yang terjadi dan berkembang di Kabupaten Purbalingga pada zaman leluhur. 
Ratna menjelaskan bahwa buku ini disusun berdasarkan wawancara dengan sesepuh di desa masing-masing siswa, sebagai bagian dari kompetensi dasar kelas XI dengan pembagian dua anak untuk satu judul cerita.
Baca Juga  Upaya Kemendagri Tingkatkan Inovasi Daerah Kurang Inovatif
Penulisan buku ini dilakukan secara berkelompok, dengan dua anak menulis satu judul cerita. Total terdapat 18 judul cerita yang berbeda dalam buku ini. 
Penggunaan bahasa Jawa panginyongan dipilih untuk melestarikan kearifan lokal dan meningkatkan budaya literasi. 
Buku karya siswa dengan nomor ISBN ini akan dipamerkan dalam kegiatan Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang akan diadakan di Gedung Technopark sekolah pada 23 Juni 2023.
Baca Juga  Ksatria Buaya Putih: Pengabdian Tanpa Henti untuk Anak-anak Pedalaman Papua
Kepala sekolah, Dra. Murtiatmi Warnaningtyas, memberikan apresiasi kepada siswa dan guru SMKN 1 Kaligondang atas terciptanya karya-karya tersebut. 
Ia berharap karya ini dapat memberikan inspirasi dan semangat baru bagi orang lain, serta mengakui bahwa para guru adalah pendidik yang kreatif, inovatif, dan kompetitif. Salah satu penulis buku, Sri Utari Nur Muslimah, merasa senang dan bangga dapat berkontribusi dalam penulisan karya ini. 
Sementara itu, Fairuz Afiyati, penulis buku lainnya, juga merasa bangga dan tidak percaya bahwa mereka dapat menciptakan karya yang akan dikenang oleh generasi mendatang. (RP, eFHa)
Kabar Ngetren