Media sosial kembali dihebohkan dengan unggahan lucu dari pengguna Facebook @Ki Wonoboyo pada Selasa, 24 September 2024. Unggahan ini menarik perhatian netizen karena berisi foto tulisan di sebuah gerai martabak yang bertuliskan larangan membawa isi sendiri dari rumah.
Postingan ini dengan cepat menjadi viral dan memicu perbincangan di berbagai platform, termasuk Instagram dan Threads.
Unggahan tersebut bermula saat @Ki Wonoboyo membagikan pengalamannya ketika membeli martabak manis di sebuah gerai. Di depan gerai, ia melihat sebuah tulisan unik yang berbunyi, “Dilarang Bawa Isi Sendiri dari Rumah.
” Karena penasaran dengan maksud dari tulisan tersebut, ia pun bertanya kepada penjual martabak di sana.
Saat ditanya, penjual martabak tersebut menjelaskan bahwa tulisan itu dipasang oleh bosnya. Rupanya, di salah satu cabang gerai martabak tersebut, pernah ada insiden di mana pelanggan membawa isian martabak seperti keju dari rumah.

Pelanggan tersebut kemudian meminta potongan harga dengan alasan bahwa ia sudah membawa isian sendiri.
Penjual martabak melanjutkan ceritanya, “Awalnya saya tolak, tapi pelanggan itu ngotot. Dia bilang, karyawan yang dulu nggak masalah dengan hal ini, jadi saya terpaksa mengiyakan permintaannya. Tak lama kemudian, bos saya mengetahui hal tersebut dan langsung memasang tulisan larangan ini di semua cabang.”
Menurut penjelasan dari penjual martabak, bos dari gerai tersebut yang mengambil langkah tegas dengan menempelkan tulisan larangan di setiap cabang gerainya.
Keputusan ini diambil setelah insiden pelanggan yang membawa bahan isian sendiri terjadi berulang kali di beberapa cabang. Bosnya tidak ingin praktik ini terus berlanjut karena dinilai merugikan usaha mereka.
Kejadian ini terjadi beberapa waktu lalu di salah satu cabang gerai martabak tersebut, sebelum akhirnya bos gerai martabak memutuskan untuk memasang tulisan larangan ini. Unggahan @Ki Wonoboyo sendiri diposting pada Selasa, 24 September 2024, dan langsung mendapatkan tanggapan dari banyak netizen.
Unggahan lucu ini pertama kali diunggah di Facebook, namun kemudian dengan cepat menyebar ke platform lain seperti Instagram dan Threads. Banyak netizen yang merasa terhibur dengan kejadian ini, namun tak sedikit juga yang menanggapinya dengan serius.
Beberapa pengguna media sosial menganggap bahwa pelanggan seharusnya lebih menghargai usaha para pedagang dan tidak berusaha mencari keuntungan pribadi dengan cara-cara yang dianggap tidak etis.
Respon netizen terhadap unggahan ini sangat beragam. Ada yang menganggap kejadian ini lucu dan menghibur, namun ada juga yang menyampaikan pendapat lebih serius.
“Jadilah orang-orang yang tahu etika,” tulis seorang netizen. Beberapa orang lainnya berkomentar bahwa tindakan membawa bahan sendiri dan meminta potongan harga merupakan bentuk ketidakadilan terhadap pedagang kecil.
Seorang netizen lainnya berkomentar, “Jika kita permudah orang, Tuhan permudah kita. Jika kita hitung-hitungan rejeki dengan orang lain, Tuhan juga akan hitung-hitungan dengan kita.” Unggahan ini mengundang diskusi tentang etika berbisnis dan bagaimana seharusnya konsumen bersikap.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih menghargai usaha kecil dan tidak mencoba mencari celah untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan cara-cara yang kurang etis.
Larangan membawa isi sendiri dari rumah mungkin terdengar sepele, namun bagi pedagang, hal ini bisa berdampak besar terhadap bisnis mereka. Netizen diharapkan untuk lebih peka dan menghargai aturan yang diberlakukan oleh para pedagang demi menjaga kelangsungan usaha mereka.