Kabar Ngetren/Sidoarjo – Pada Jum’at, (17/1). Lapas Kelas I Surabaya, yang berada di bawah Kanwil Ditjenpas Jatim, mendapatkan apresiasi tinggi dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Brigjen Pol. Mashudi. Apresiasi tersebut diberikan atas keberhasilan Lapas Kelas I Surabaya dalam mengimplementasikan program kemandirian keterampilan di bidang produksi meubelair yang kini telah tembus ke pasar internasional.
Pada kunjungan perdananya, Brigjen Pol. Mashudi mengungkapkan kekagumannya terhadap produk meubelair yang dihasilkan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas I Surabaya. Produk tersebut, yang tak kalah dengan kualitas dan desain produk serupa di pasar internasional, bahkan dijual dengan harga yang lebih kompetitif.
“Produk-produk ini benar-benar menunjukkan kualitas yang luar biasa. Hasil kerajinan dari WBP Lapas Surabaya ini tidak hanya memukau, tetapi juga mampu bersaing di pasar global,” ujar Dirjenpas Mashudi.
Keberhasilan Lapas Kelas I Surabaya dalam mencetak produk unggulan tidak terlepas dari kerjasama dengan PT Bahari Mitra Surya. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan pelatihan keterampilan kepada WBP serta memfasilitasi pemasaran produk mereka ke berbagai negara. Kapasitas tersebut memberikan nilai tambah tidak hanya bagi WBP tetapi juga bagi perekonomian daerah.
Kalapas Kelas I Surabaya, Jayanta, menjelaskan bahwa selain pelatihan, kerjasama ini juga bertujuan agar WBP memiliki kegiatan positif yang bisa berguna bagi kehidupan mereka setelah bebas.
Untuk memperkenalkan lebih jauh produk WBP kepada masyarakat, Lapas Kelas I Surabaya juga mendirikan sebuah outlet ketahanan pangan yang berada di depan Lapas. Outlet ini menjadi jembatan antara Lapas dan masyarakat, dengan harapan dapat mengubah stigma negatif terhadap WBP dan menunjukkan bagaimana mereka terus berkarya dan berinovasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Dirjenpas juga meninjau area perikanan dan pertanian di Lapas Kelas I Surabaya yang merupakan bagian dari upaya mewujudkan program Asta Cita Presiden Republik Indonesia serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
“Langkah yang diambil Lapas Kelas I Surabaya ini sangat positif, dan saya berharap kolaborasi serta sinergi yang ada terus berlanjut untuk memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat dan WBP,” tambah Dirjenpas.