BeritaHeadlineNewsPendidikanTrending

Pelatihan Dai Medsos di Banyumas Resmi Ditutup, Santri Siap Berdakwah di Era Digital

30
×

Pelatihan Dai Medsos di Banyumas Resmi Ditutup, Santri Siap Berdakwah di Era Digital

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Banyumas – Pelatihan Dai Medsos dalam rangka Gerakan Santri Menulis yang digelar di Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama (PPNU) Abdul Djamil Tebuireng 17 Sokaraja resmi ditutup pada Rabu sore, (12/3). Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam membekali santri dengan keterampilan jurnalistik dan dakwah digital.

Acara penutupan berlangsung khidmat dengan serangkaian agenda, antara lain Pembagian sertifikat kepada seluruh peserta pelatihan, Doa keberkahan yang dipimpin oleh Kiai Muhammad Husen, Buka puasa bersama, Salat Maghrib berjamaah dan ramah tamah

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk H. Ibnu Asaddudin, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas, Agus Fathuddin Yusuf, perwakilan dari Suara Merdeka Semarang, Sarono, unsur Dewan Pendidikan Kabupaten Banyumas, Ustaz Daryanto, Pembina UPZ An Nur Purwokerto Barat, H. Imam Purwanto (Anto Djamil), Ketua Yayasan PPNU Abdul Djamil Tebuireng 17 Banyumas, dan Turut hadir keluarga besar pondok pesantren serta para tamu undangan lainnya.

Baca Juga  Blitar Aman Selama Nataru: Pos Pengamanan Strategis TNI-Polri Siap Jaga Keamanan

Dalam sambutannya, Kepala Kemenag Banyumas, H. Ibnu Asaddudin, mengapresiasi pelatihan ini sebagai langkah positif dalam mengembangkan potensi santri di bidang literasi dan dakwah digital.

“Jika dahulu Indonesia berjuang dengan bambu runcing, kini perjuangan ada di pena dan media. Dengan menulis dan menyebarkan berita positif, para santri bisa ikut membangun Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan PPNU Abdul Djamil Tebuireng 17 Banyumas, H. Imam Purwanto (Anto Djamil), berharap agar para santri terus mengasah keterampilan jurnalistik mereka.

Baca Juga  Supervisi FKPM Klapasawit, Kapolres Purbalingga: Solusi Keamanan dan Kerukunan Masyarakat

“Pelatihan ini menjadi awal bagi santri untuk mengenal dunia jurnalistik yang sangat penting di era digital ini. Kami berterima kasih kepada Suara Merdeka yang telah memberikan bimbingan kepada para santri,” katanya.

Ketua Panitia Pelaksana dari Suara Merdeka Semarang, Agus Fathuddin Yusuf, menjelaskan bahwa Gerakan Santri Menulis telah berlangsung sejak tahun 1994 dan terus berjalan hingga kini.

“Kami ingin mengajak santri mengisi media sosial dengan pesan dakwah yang positif. Semoga kegiatan ini terus bermanfaat bagi masyarakat, khususnya komunitas pesantren,” tuturnya.

Hal senada disampaikan oleh Sarono dari Dewan Pendidikan Kabupaten Banyumas.

Baca Juga  AKBP I Putu Bagus Krisna Purnama Resmi Menjabat Kapolres Tegal Kota

“Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi pesantren lain agar santri dapat berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih maju,” imbuhnya.

Setelah sesi tausiyah dan doa keberkahan oleh Kiai Muhammad Husen, acara ditutup dengan buka puasa bersama, shalat Maghrib berjamaah, dan sesi ramah tamah.

Dengan berakhirnya pelatihan ini, diharapkan para santri mampu menerapkan ilmu jurnalistik dan dakwah digital yang telah mereka pelajari. Santri kini memiliki peran penting dalam menyebarkan berita positif dan pesan-pesan dakwah Islam di era digital.

Ingin produk, bisnis, atau agenda Anda diliput dan tayang di kabarngetren.com?

Silahkan kontak melalui email: kabarngetrn@gmail.com