Kabar Ngetren/Semarang – Polda Jawa Tengah mengimbau masyarakat dan pelaku usaha untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi premanisme berkedok organisasi masyarakat (ormas). Langkah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas keamanan dan iklim investasi yang kondusif, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menegaskan bahwa kepolisian telah menyiapkan strategi pencegahan dan penegakan hukum guna memastikan tidak ada pihak yang merasa terganggu dalam menjalankan aktivitas ekonomi dan sosial.
Sebagai langkah awal, Polda Jateng mengadakan pembinaan dan deklarasi damai yang diikuti oleh para ketua ormas se-Jawa Tengah. Kegiatan yang dipimpin oleh Dirbinmas Kombes Pol Lafri Prasetyono ini menjadi bentuk nyata komitmen kepolisian dalam menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan Harkamtibmas yang kondusif serta mengantisipasi gangguan keamanan selama bulan Ramadan dan Idul Fitri 1446 H,” ujar Kombes Pol Artanto, Senin, (17/3).
Selama bulan Ramadan, Polda Jateng juga mengintensifkan patroli KRYD (Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan) dengan sasaran utama mencegah pemerasan, pungutan liar, dan intimidasi yang dilakukan oleh oknum ormas terhadap masyarakat serta pelaku usaha.
Selain itu, sosialisasi dan edukasi terus dilakukan agar masyarakat memahami hak-haknya dan tidak ragu untuk melaporkan jika mengalami tindakan yang merugikan. Polda Jateng menyediakan layanan call center 110, yang otomatis terhubung ke kantor polisi terdekat untuk memastikan laporan ditindaklanjuti dengan cepat.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menolak segala bentuk premanisme, termasuk yang mengatasnamakan ormas. Jika menemukan indikasi pemerasan, intimidasi, atau pungutan liar, segera laporkan ke kantor polisi atau call center 110,” tegas Kabidhumas Polda Jateng.
Sebagai langkah pencegahan, Polda Jateng juga bekerja sama dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan berbagai elemen lainnya untuk membangun kesadaran bersama dalam menolak premanisme.
“Kami himbau masyarakat agar tidak takut melapor jika menemukan aksi premanisme berkedok ormas. Polri siap melindungi dan menindak tegas setiap aduan sesuai hukum yang berlaku,” pungkasnya.
Dengan dukungan masyarakat dan sinergi lintas sektor, diharapkan langkah ini dapat menjaga keamanan dan kenyamanan di wilayah Jawa Tengah, serta mencegah aksi-aksi yang berpotensi mengganggu stabilitas sosial dan ekonomi.