Kabar Ngetren/Jakarta – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN memainkan peran penting dalam mendukung Visi dan Misi Presiden 2024-2029.
Salah satu fokus utamanya adalah implementasi Asta Cita, khususnya butir ke-6 dan ke-8, yang mencakup pembangunan desa untuk pemerataan ekonomi serta penguatan harmoni dan toleransi antarumat beragama demi masyarakat yang lebih adil dan makmur.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd., dalam acara pelantikan Prof. Budi Setiyono, S.Sos, M.Pol. Admin., Ph.D sebagai Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama BKKBN.
Acara berlangsung di Auditorium Kemendukbangga/BKKBN, Jakarta, pada Senin, (6/1).
Dalam sambutannya, Dr. Wihaji menegaskan pentingnya peran Sekretaris Kementerian dalam memperkuat business process organisasi.
Ia berharap Prof. Budi Setiyono dapat menjalankan tugas dengan baik, terutama dalam menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kemendukbangga/BKKBN.
“Saya juga berharap Sekretaris Kementerian dapat mengawal pencapaian quick win, memperkuat transformasi budaya kerja, dan mendorong standar kualitas tinggi bagi ASN. Filosofi Flower, Bee, dan Honey dapat menjadi landasan budaya kerja yang produktif,” ujar Wihaji.
Usai pelantikan, Prof. Budi Setiyono menyampaikan komitmennya untuk bekerja secara profesional demi mendukung realisasi visi besar Presiden dan Menteri.
“Sebagai bagian dari BKKBN, saya akan memastikan semua program berjalan dengan baik demi mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045 dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujar Budi kepada wartawan.
Melalui RPJMN 2024-2029, Kemendukbangga/BKKBN berkomitmen mengimplementasikan Asta Cita. Butir ke-6 menekankan pentingnya membangun dari desa dan pemberantasan kemiskinan, sementara butir ke-8 fokus pada penguatan harmoni sosial dan toleransi antarumat beragama.
Dengan penguatan sinergi antarinstansi dan masyarakat, serta transformasi budaya kerja yang inovatif, BKKBN optimistis cita-cita Indonesia Emas akan tercapai.