Kabar Ngetren/Purbalingga – Dalam rangka memperkuat sinergi dan menyatukan visi-misi pemerintahan, Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif bersama Wakil Bupati Dimas Prasetyahani mengumpulkan seluruh kepala desa (kades) dan lurah se-Kabupaten Purbalingga dalam hari terakhir Retreat Pemkab Purbalingga, Minggu, (16/3). Acara ini berlangsung di Objek Wisata Golaga, Desa Siwarak, Karangreja, Purbalingga.
Bupati Fahmi menegaskan bahwa dalam kepemimpinannya selama lima tahun ke depan, setiap pemangku kebijakan harus memiliki nilai utama yang berorientasi pada kemajuan masyarakat.
“Pastikan bahwa dalam lima tahun ke depan, kita memiliki nilai yang kuat, berkontribusi nyata bagi masyarakat, memajukan wilayah, serta memperjuangkan kepentingan rakyat,” ujar Bupati Fahmi.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Fahmi menyampaikan target utama pembangunan Purbalingga yang meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditargetkan mencapai Rp700-800 miliar per tahun, Pertumbuhan ekonomi diharapkan meningkat 6% per tahun, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ditargetkan naik dari Rp30 juta menjadi Rp60-80 juta per tahun, dan Optimalisasi layanan publik di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat
Bupati menegaskan bahwa fokus utama pemerintahannya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi, karena sektor ini akan berdampak langsung pada peningkatan taraf pendidikan, literasi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta daya beli masyarakat.
Untuk mencapai target tersebut, Bupati Fahmi menekankan tiga program utama yang harus dijalankan oleh para kades dan lurah, yaitu pertama. Program Inovatif dan Out of The Box, Pemimpin desa diharapkan tidak hanya menjalankan program normatif, tetapi juga menciptakan inisiatif baru yang kreatif dan inovatif untuk mendukung pembangunan daerah.
Kedua, Program Penyelesaian Masalah, Pemerintah daerah harus aktif dalam menyelesaikan isu-isu besar seperti pengelolaan sampah, infrastruktur, dan layanan publik agar tidak menjadi masalah yang semakin kompleks di masa depan.
Dan ketiga, Program Optimalisasi Potensi Daerah, Potensi yang sudah ada di desa harus dimanfaatkan secara maksimal. Contohnya, program ketahanan pangan yang bisa dikembangkan lebih jauh untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Bupati Fahmi juga menegaskan bahwa aset lahan di desa-desa harus produktif. Jika terdapat lahan yang tidak dimanfaatkan dengan baik, baik milik pribadi maupun swasta, maka pemerintah daerah akan mengambil alih pengelolaannya untuk dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat.
“Jika diperlukan, kami akan menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) untuk memastikan semua lahan produktif dan tidak terbengkalai,” tambahnya.
Wakil Bupati Dimas Prasetyahani menekankan pentingnya sinkronisasi kebijakan dari pusat hingga ke tingkat desa. Wabup Dimas mengibaratkan pemerintahan sebagai sebuah mobil, di mana Bupati adalah sopirnya, Wakil Bupati sebagai lampu sein, Kades dan lurah adalah pedal gas dan rem.
“Jika salah satu tidak sinkron, maka mobil ini tidak akan sampai ke tujuan dengan baik,” ujarnya.
Sebagai penutup, dilakukan penyerahan sertifikat keikutsertaan kepada 79 peserta, yang terdiri dari pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator, dan pimpinan BUMD di lingkungan Pemkab Purbalingga.
Acara diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama untuk mewujudkan Purbalingga B-A-R-U (Berkembang, Aman, Responsif, Unggul) sesuai visi dan misi pemerintahan Bupati Fahmi Muhammad Hanif.