Scroll untuk baca artikel
NewsTrending

Merawat Tradisi dan Hubungan Emosional dengan Ulama Sepuh Melalui Silaturahim JPZISNU Beres

17
×

Merawat Tradisi dan Hubungan Emosional dengan Ulama Sepuh Melalui Silaturahim JPZISNU Beres

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Banyumas –  Banyak agenda penting dilakukan Pengurus Harian (PH) dan Petugas Lapangan (PL) Jaring Pengelola Zakat, Infak, Sedekah Nahdlatul Ulama (JPZIS) NU Care-LAZISNU Berkah Remen Silaturrahmi (BERES) Purwokerto Barat, Banyumas, Jawa Tengah pada momen Idul Fitri, tradisi berkunjung, sowan silaturrahmi halal bihalal sungkeman mulai berkunjung ke sanak family sampai sowan ke para kiai dan ulama alim, yang ada di wilayah Purwokerto Barat khususnya dan wilayah Kabupaten Banyumas pada umumnya

Hal itu diwujudkan, dalam akhir minggu pertama syawal, PH PL JPZISNU Beres halalbihalal ke sejumlah kiai, ulama alim dan sepuh di Purwokerto Barat seperti, KH Zainurrokhman Rohily RH Al Hafidz yang usianya kini 85 tahun lebih, Drs. KH. Mughni Labib, M.SI., KH. M. Ali Sodikin, Kiai Ahmad Mustofa, Selain itu, rombongan juga berkunjung sejumlah pengusaha muda, para aktivis seni budaya dan media serta tokoh penting lainnya yang dimulai dari tanggal 6 Syawal 1.444 Hijriah, (27/04/2023).

Baca Juga  Ketua MPR RI Bamsoet: Indonesia Memperoleh Kembali Flight Information Region Kepulauan Riau dan Natuna dari Singapura

Ketua JPZISNU Beres, Ustadz Daryanto menyampaikan silaturahim dilakukan sebagai upaya merawat tradisi dan menjaga hubungan emosional struktural dan kultural dengan para ulama sepuh tersebut. Para ulama sepuh telah banyak berjasa besar bagi bangsa Indonesia umumnya dan perjalanan JPZISNU Beres dalam berhikmad kepada NU, katanya.

Selamat Hari Raya Idul Fitri “Minal Aidin Wal Faidzin mohon maaf lahir dan bathin teriring doa Taqobballahuminna wa minkum, taqobbal ya Kariim”. kata doa pembuka Ustadz Daryanto., disetiap silaturrahmi hari ini.

“Silaturahmi seperti ini patut dilestarikan dan harus dijaga oleh semua elemen masyarakat. Ini salah satu bentuk tawaduk kami serta menjadi budaya positif untuk menghargai jasa para kiai,” tutur Ustadz Daryanto saat berkunjung di kediaman Si Mbah KH Zainurrokhman Rohily RH Al Hafidz, Drs. KH. Mughni Labib, M.SI., dan kediaman Si Mbah KH. M. Ali Sodikin.

Baca Juga  Sambut Pemudik Lebaran, Dandim 0726/Sukoharjo dan Kapolres Bersama Pegiat Sosial Bagikan Ribuan Tajil

Menurut Drs. KH. Mughni Labib, M.SI., juga kesepuhan pemerhati JPZISNU Beres, banyak hal positif yang didapat dari silaturahmi seperti, keteladan dan nasihat didapatkan juga jadi amaliah ibadah bersama, katanya

“Saya doakan semoga semua aktifitas JPZISNU Beres senantiasa mendapatkan ridlo Allah SWT, dan menjadi jihadnya panjenengan semua dengan pahala yang melebihi paha soleh dan solehah, bahagia selamat dunia akhirat, aamiin”, doanya Drs. KH. Mughni Labib, M.SI.,

Dikesempatan itu Menurut Si Mbah KH. M. Ali Sodikin, menambahkan, generasi sekarang sudah sepatutnya menghormati dan menghargai jasa ulama alim. Mereka merupakan orang tua sekaligus guru. Menurutnya, orang besar adalah orang yang menghargai jasa para kiai dan jasa para ulama alim.

“Ini tradisi bagus yang harus dikembangkan serta dijaga oleh generasi muda, jadilah pemaaf dan anjurkanlah sesama untuk terus berbuat baik, bekerjasama, tolong menolong dalam kebaikan, saling bersilaturrahmi dan mendo’akan, saling menyemangati untuk terus berhikmad kepada NU walau melalui aktifitas JPZISNU Beres,” ungkap Si Mbah KH. M. Ali Sodikin

Baca Juga  Ketum PWDPI M Nurullah RS Soroti Peran Perusahaan dalam Demokrasi Bersih Pilkada Lampung 2024

Sebelumnya Si Mbah KH Zainurrokhman Rohily RH Al Hafidz, menegaskan silaturahim ke Kiai, ke ulama alim, bentuk sikap tawaduk kepada ulama. Kegiatan bagus, kegiatan mulia dan kegiatan positif seperti ini harus dijunjung tinggi, harus dijaga dan dirawat, jangan pernah bosan apalagi berhenti bersilaturrahmi, katanya

“Mengingkari proses seperti ini, mengakibatkan berkurangnya sikap tawaduk kepada ulama, dan bisa hilangannya jejak sejarah. Padahal sikap tawaduk kepada ulama dan jejak sejarah memiliki nilai penting yang harus dilestarikan, tradisi sowan silaturahmi halal bi halal sungkeman juga merupakan budaya asli Indonesia tak hanya sekadar silaturahim dan saling memaafkan.” pungkas Si Mbah KH Zainurrokhman Rohily RH Al Hafidz. (Slh,Dj, eFHa)

Kabar Ngetren